Banjar, NU Online
Berkunjung ke Kalimantan Selatan tidak afdal rasanya kalau tidak mencicipi kararaban, salah satu kue basah takjil khas Banjar yang ada di bulan suci Ramadhan.
Baca Juga
Dua Keutamaan Memberi Takjil Buka Puasa
Kararaban dalam bahasa Banjar berarti selaput debu yang ada di sarang kabibitak (laba-laba) yang biasanya bergantungan di atas atap rumah yang jarang dibersihkan.
Kemungkinan dikarenakan taburan bagian atas kuenya rempah-rempah adas dan kayu manis yang dihaluskan atau disangrai mirip sekali dengan debu yang ada di sarang laba-laba seperti berhamburan maka dinamakanlah kararaban.
Teksturnya lembut berwarna kecoklatan bertabur rempah-rempah kehitaman di bagian atasnya. Rasanya manis dengan aroma rempah-rempah karena menggunakan adas dan kayu manis.
Kararaban terbuat dari bahan tepung beras, tepung terigu, gula merah, santan, telur ayam, garam, taburan di atas menggunakan rempah-rempah adas dan kayu manis yang dihaluskan.
Biasanya kararaban ditemukan di pasar wadai atau stand-stand yang disediakan pemerintah setempat. Namun Acil Wadai (penjual kue) agak berbeda dengan yang lain. Ia selama bertahun-tahun berkeliling menjajakan kararaban keluar masuk dari gang ke gang setiap sore menggunakan sepeda. Ia juga membeberkan dalam sehari terjual satu loyang dengan di potong beberapa bagian dengan satu potongnya dibandrol Rp. 10.000 dan habis sekitar 10 potong.
Ia tidak sungkan berbagi cara membuat kararaban. Katanya setiap hari setelah imsak, ia membuat kue kararaban sampai jam 9. Hal itu ia sampaikan kepada NU Online pada Senin, (17/3/2025).
Pertama-tama rebus santan dan gula merah hingga larut. Kemudian diamkan. Selanjutnya, campur tepung beras dan terigu dengan telur dan garam secukupnya. Aduk hingga rata.
Berikutnya, campurkan air santan dan gula merah yang direbus sebelumnya. Ketika tahapan itu selesai, letakkan adonan dalam loyang.
"Untuk topping, butiran adas manis disangrai hingga harum. Tumbuk halus dan kukus," katanya.
Adas manis yang sudah dikukus itu lantas dicampur kayu manis bubuk. Baru ditaburkan ke atas adonan. Kemudian, kukus adonan hingga matang.
Bila sudah matang, taburkan lagi adas dan kayu manis itu di atasnya. Itu yang membuat topping-nya harum.
Kontributor: Ahmad Mursyidi
Terpopuler
1
Kultum Ramadhan: Nuzulul Qur'an, Momen Mengenal Keagungan Al-Qur'an
2
RUU TNI Izinkan Prajurit Aktif Jadi Anggota MA dan Jaksa Agung, Ketua PBNU: Tidak Masuk Akal
3
Kultum Ramadhan: Jadikan Al-Qur’an sebagai Sahabat dan Penolong di Akhirat
4
Konflik Agraria, Ratusan Orang Diduga Suruhan PT LPI Hancurkan Joglo Juang Milik Petani Pundenrejo Pati
5
Kultum Ramadhan: Mari Jadikan Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup
6
Pengukuhan Abiya Kuta Krueng sebagai Pimpinan Dayah Darul Munawarah, Abu MUDI: Jaga Warisan Keilmuan dan Kepemimpinan
Terkini
Lihat Semua