Mimika, NU Online
Kalender memiliki nilai berbeda bagi seseorang atau suatu organisasi. Ada dua jenis kalender yang umum dikenal, yakni kalender kegiatan sebagai sebuah rencana tertulis dan kalender dokumentasi sebagai sebuah bukti kegiatan telah dilakukan. Kedua jenis kalender ini bisa disusun terpisah ataupun digabungkan.
Jamaah Istigotsah An-Nahdliyyah Mimika dan Pondok Pesantren Darussalam Mimika (PPDM) menyadari peran penting sebuah kalender. Karenanya, awal tahun ini mengeluarkan kalender dengan desain menarik.
"Memasuki tahun 2021, kalender istighotsah an-Nahdliyah ini sudah terbit tiga kali, sejak 2019, 2020, dan 2021," kata Ustadz Sugiarso, Rabu (13/1).
Menurut Ketua Jamaah Istighatsah An-Nahdliyyah Mimika tersebut, kalender 2019 merupakan gabungan antara kalender kegiatan dan dokumentasi. Semua memuat foto kegiatan dan jadwal istigotsah.
"Sejak awal terbit misi khusus diemban kalender ini untuk memperkenalkan ulama Nusantara, dan kalam imam madzhab NU, dan kalam muassis dan masyayikh NU," ungkapnya.
Semenjak edisi pertama terbit, foto-foto ulama Nusantara awal hingga terkini selalu ditampilkan di kalender. Ada Syaikh Nuruddin Ar-Ranniry, Syaikh Arsyad Al-Banjari, Syaikh Yusuf Maqassari, Syaikh Mahfud At'-Tarmasy, Syaikh Nawawi Al-Bantani dan ulama abad itu.
Lalu disusul ulama muassis NU, KH Chalil Bangkalan, KH Maksum, KH Wahab Casbullah, dan lainnya hingga foto KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.
Tidak ketinggalan habaib yang aktif merintis berdirinya NU di beberapa daerah juga ditampilkan. Seperti Habib Ahmad bin Abdullah Assegaf, Habib Husain bin Muhammad Al-Haddad, Habib Ali bin Abdurahman Al-Habsyi.
Para ulama sufi dan mursyid thariqah juga dicantumkan fotonya, seperti KH Ramly Tamim, KH Ihsan Jampes, Abuya Dimyati, KH Muslih Abdurrahman, Aboh Anom dan lainnya. Hal; tersebut pernah ditayangkan di NU Online, bahwa kalender ini juga sebagai media memperkenalkan ulama Nusantara kepada generasi muda
Kalender juga berisi jejak perjuangan Nahdliyin Mimika dalam foto-foto di kalender seperti istighotsah kubra, istigotsah alam, bazar kuliner Nusantara, amole maulid, maulid duabelasan, pesantren Ramadhan, santri weekend, dan lainnya.
“Hal itu bisa dirujuk sebab ada keterangan singkatnya," urai Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Mimikka tersebut.
Pesan muassis juga dituliskan, seperti pesan KH Ridwan Abdullah: Jangan takut tidak makan kalau berjuang mengurus NU. Yakinlah. Kalau sampai tidak makan, komplain aku jika aku masih hidup. Tapi kalau aku sudah mati, maka tagihlah ke batu nisanku.
Juga ada kalam Imam Malik: Barangsiapa mempelajari atau mengamalkan tasawuf tanpa fiqih maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari fiqih tanpa tasawuf dia tersesat, dan siapa yang mempelari tasawuf dengan disertai fiqih dia meraih kebenaran dan realitas dalam Islam.
Kalam Sayyidina Ali bin Abi Thalib sebagai pintu ilmu juga dicuplik, seperti: Tidak perlu menjelaskan siapa dirimu kepada orang lain, karena yang membencimu tak mempercayainya dan yang menyukaimu tak perlu itu. Juga kalam Imam Ghazali: Orang munafik mencari-cari kesalahan, sementara orang beriman mencari permintaan maaf.
Kalender juga punya arti penting sebagaimana dikatakan Sekretris Pengurus PPDM, Arif Widiyanto. "Bagi saya, kalender ini sangat lengkap sebagai media belajar ada quote para muassis NU, ada foto kegiatan, foto ulama atau habaib sehingga yang belum mengenal bisa belajar dari sini. Satu hal yang khas adalah hari pasaran Pon-Kliwonnya," kesannya.
Kalender Istighatsah An-Nahdliyyah edisi 2021 telah didistribusikan bersama dengan Rutinan Pengajian Kitab Kuning Ahad Legi, (10/1) di Masjid Nurul Hikmah PPDM. Sebanyak 200 lembar kalender dibagikan ke beberapa area yang masjid atau mushalanya rutin menggelar Istighatsah An-Nahdliyah.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin