Daerah

Lanjutkan Wali Songo, KH Jajalludin Dakwah dengan Wayang

Ahad, 1 April 2018 | 12:45 WIB

Banjar, NU Online
Menggunakan alat peraga anak wayang merupakan ciri khas KH Jajalludin Al-Fadzil dalam berdakwah. Menurutnya wayang merupakan perumpamaan, di dalamnya diceritakan banyak contoh sikap buruk maupun baik manusia. 

Selain itu, menurut dai dari Kesugihan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah itu, wayang juga merupakan peninggalan dakwah dari masa Wali Songo. 

"Melanjutkan dakwah Wali Songo," tuturnya pada peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Khotmil Qur'an di Mushala Baetussalam Dusun Citangkolo RT 002 RW 002 Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu (30/3).

Ia mengatakan, sekarang disebut zaman maju. Namun banyak orang yang melupakan Sang Khalik sehingga tak sedikit yang meninggalkan kewajiban. 

Baginya orang yang beruntung adalah orang yang selalu mengingat Allah SWT. Dengan itu maka tidak menutup kemungkinan akan mendapat Rahmat-Nya.

Selanjutnya disampaikan juga gambaran siksaan dalam kubur. Bahwasanya siksaan dalam alam kubur sangat lah berat bagi insan yang selalu melakukan dosa. 

"Berbuatlah kebajikan di dunia," pesannya.

Namun untuk mencapai perilaku seseorang supaya selalu melakukan kebaikan harus diajarkan sedini mungkin, terutama bagi anak-anak. Memang membutuhkan proses yang panjang, hal tersebut dimaksudkan untuk memperkuat keimanan. Kewajiban mengajarkan kebajikan terhadap anak tidak lain adalah orang tua sendiri. 

"Harus dengan seksama apabila mengajari anak. Jangan sampai salah mendidik. Apabila tidak mampu pasrahkan ke kiai, biar belajar di pesantren," pungkasnya. (Wahyu Akanam/Abdullah Alawi)