Daerah

Lestarikan Tradisi Nyadran, LAZISNU Kulon Progo Luncurkan Kenduri Online

Jumat, 10 April 2020 | 01:45 WIB

Kulonprogro, NU Online
Menghadapi masa dilarang berkerumun karena adanya wabah Corona, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengudara lewat program 'Kenduri Online'. 
 
Kepada NU Online, Direktur Program LAZISNU Kabupaten Kulon Progo Amrullah Furqon menjelaskan, program tersebut merupakan pelestarian tradisi masyarakat Jawa saat menjelang Bulan Ramadhan. 
 
"Nyadran dan Kenduri atau istilahnya genduren adalah tradisi yang masih berlaku di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa," katanya, Kamis (9/4).
 
Furqon melanjutkan, nyadran dan genduren lazimnya dilakukan dengan cara mengumpulkan banyak orang di salah satu tempat, biasanya kuburan leluhur sebuah desa atau orang yang dianggap berjasa atas suatu kaum guna melaksanakan doa bersama untuk arwah atau keselamatan masyarakat. Setelah selesai doa dan tahlil bersama, kemudian masyarakat yang hadir pulang dengan membawa 'berkat' yang berisi nasi beserta lauk pauknya. 
 
"Karena suasana pada tahun ini sedang ada wabah, dan kita harus menaati kebijakan pemerintah dalam rangka turut memerangi wabah virus corona, maka masyarakat tidak diijinkan untuk membuat suatu perkumpulan, termasuk acara tradisi nyadran dan genduren," ujarnya.
 
Untuk itu lanjutnya, LAZISNU Kulon Progo memfasilitasi warga masyarakat dengan membuat satu program yang bernama 'Nyadran dan Kenduri Online'. Melalui program ini, masyarakat yang biasa melaksanakan nyadran dan genduren kirim doa untuk arwah tetap bisa terlaksana.
 
"Teknisnya beda akan tetapi secara substansi sama, mengirimkan doa pada orang tua, guru atau kiai dan leluhur yang telah tiada," tuturnya.
 
Ketua LAZISNU Kulon Progo Alfanuha Yushida menegaskan, program tersebut utamanya untuk mendoakan para sesepuh NU dan orang-orang yang berjasa dalam mengembangkan organisasi NU. Tak tertinggal para muzakki dan munfiq maupun mutashoddiq yang selalu mendukung LAZISNU Kulon Progo hingga terus berkembang seperti sekarang.

"Mendoakan para donatur, sudah menjadi kegiatan rutin mingguan LAZISNU Kulon Progo. Baik di pesantren yang kita minta secara khusus maupun pada kiai dan ulama yang kompeten," jelasnya.
 
Sedikit menjelaskan teknis kegiatan, Alfan mengatakan, para donatur juga dimintakan doa dari para Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU). "Doa untuk donatur juga kita mintakan kepada para Rais Syuriyah di setiap MWCNU Kulon Progo ada 12 MWCNU," lanjutnya.
 
"Selain itu, jika ada keperluan khusus juga kita doakan sesuai dengan harapan Shahibul hajat," imbuhnya.
 
Alfan menyampaikan, kenduri online secara khusus dimaksudkan sebagai tolak balak atas musibah berupa wabah global bernama Corona Virus Disease atau Covid-19. Kenduri online melengkapi usaha lahiriyah yang telah dijalankan. 
 
"Di masa seperti ini, selain ikhtiar lahir melalui donasi yang khusus diprogramkan untuk penanganan wabah Corona, kita juga harus mengikuti anjuran dari para ulama dan kiai NU, maka kita menggelar acara doa bersama agar bisa dengan sabar melalui ujian ini dan wabah dapat segera berakhir," pungkasnya.

Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz