Daerah

Nahdliyin Garut Peringati Harlah NU

Jumat, 25 Januari 2013 | 08:30 WIB

Garut, NU Online
Warga NU di Kabupaten Garut tumplek-blek, berbaur bersama dengan jajaran pengurus Jam’iyyah Nadlatul Ulama untuk memperingati hari lahir (Harlah) organisasi NU ke-86, di Masjid Jami’ Garut, Kamis (24/1). 
<>
Acara Harlah NU yang dibarengkan dengan perayaan Harlah Nabi Besar Muhammad SAW. itu semakin kental dikarenakan juga dihadiri perwakilan ormas keagamaan dan kepemudaan se-Garut, juga jajaran pemerintahan Kabupaten Garut. Namun sayang sekali, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj berhalangan hadir. 

Acara tersebut diawali oleh khutbah iftitah oleh Rais Syuriyah Pengurus Cabang NU Garut, KH E.Z. Muttaqien. 

Dalam iftitahnya, kiai yang akrab disapa “Ceng Engking” tersebut mengingatkan kembali pentingnya menjadikan momentum Maulid Nabi dan Harlah NU sebagai kebersamaan dalam kehidupan sosial dan berbangsa dengan meneladani Rasulullah SAW. 

"Hal ini harus dibuktikan dalam keseharian hidup seorang Nahdliyyin, yakni melaksanakan tuntunan Nabi yang mengasihi dan peduli sesama, yang menghargai keragaman, serta mencintai rakyat," jelasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Tanfiziyah PCNU Garut, KH Agus M. Sholeh, mengajak umat Islam khususnya Nahdliyin di bilangan Garut untuk tetap menjaga kebersamaan dan berperan aktif mempromosikan keharmonisan sosial keberagamaan. 

"Hal ini dapat dilakukan dengan memegang teguh nilai-nilai moderatisme NU seperti tasamuh, tawasuth, ta’adl, dan tawazun atau hidup dalam harmoni," jelasnya.

KH M. Nuh Addawami, yang merupakan salah satu ulama sepuh di NU Jawa Barat, didaulat untuk memberikan mauidloh hasanah. Kiai yang masih energik dan rajin menyambangi kaum Nahdliyyin di daerah-daerah terpencil di kawasan Priangan Timur ini menyerukan kepada nahdliyyin untu meneladani akhlak yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 

“Keteladanan akhlak harus diawali dari diri sendiri. Bagaimana mungkin kita bisa memperjuangkan kesalehan sosial kalau kesalehan individual saja tidak dapat kita jaga? Rasulullah sudah memberikan kita sebaik-baiknya keteladanan,” terang kiai kharismatik yang biasa disapa dengan sebutan Ajengan Nuh tersebut.

Acara tersebut berlangsung khidmat. Suasana tersebut sangat tampak terlebih ketika beyar shalawat dan dzikir bersama dilantunkan. Shalawan dan dzikir bersama dipandu oleh Ketua Pengurus Cabang Thariqah Mu’tabarah NU Garut, KH Asep Ridwan dari Pesantren Karangpawitan.

Selain undangan, tampak hadir dalam acara ini pengurus-pengurus Majelis Wakil Cabang yang berasal dari 42 kecamatan di Garut. Juga badan-badan otonom NU seperti Ansor, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU, serta lembaga dan lajnah. Sementara itu, Bupati Garut HM Aceng Fikri yang akhir-akhir ini menghiasi berita di pelbagai media tidak tampak hadir. Ketika hal ini dikonfirmasikan ke panitia, mereka tidak mendapatkan penjelasan perihal ketidakhadiran Aceng Fikri. 


Redaktur      : Hamzah Sahal
Kontributor  : Ai Sadidah