Daerah

Wagub Gorontalo Dukung Ekspedisi Islam Nusantara

Kamis, 26 Mei 2016 | 17:07 WIB

Gorontalo, NU Online
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mendukung perjalanan yang dilakukan tim Ekspedisi Islam Nusantara di Provinsi Gorontalo.

Ia saat menerima kedatangan tim tersebut di Gorontalo, Kamis, berharap melalui ekspedisi itu, tim dapat dapat bersinergi dengan pemerintah dalam menanamkan kebanggaan terhadap budaya lokal yang bernafaskan syariat Islam bagi kalangan muslimin muda.

Wagub juga berharap tim Ekspedisi Islam Nusantara dapat mengangkat sekaligus mempromosikan budaya Gorontalo, untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Provinsi Gorontalo.

"Ekspedisi seperti ini dapat memupuk toleransi dan spirit keIslaman, menanamkannya dalam sikap dan pergaulan generasi muda, serta mengangkat dan mempromosikan budaya dan sejarah Gorontalo yang bernafaskan Islam," ujarnya.

Ekspedisi Islam Nusantara bertujuan untuk menyampaikan kepada dunia bahwa Islam Nusantara berbeda dengan watak kekerasan, radikal dan merugikan peradaban.

Ekspedisi ini menjadi penegasan bahwa Islam tidak bertentangan dengan kebudayaan.

Menurut Idris, adat dan budaya masyarakat Gorontalo sangat dipengaruhi oleh ajaran dan syariat Islam sebagai agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat di daerah itu. 

Dalam kehidupan sehari-hari, kata dia, masyarakat Gorontalo memegang filosofi Adat Bersendikan Sara, Sara Bersendikan Kitabullah yang bermakna bahwa agama, pemerintah dan adat, menyatu dalam kehidupan masyarakat.

"Meski penduduk Gorontalo mayoritas memeluk agama Islam, tetapi kami hidup rukun dan damai, serta saling menghargai dan menghormati pemeluk agama lainnya. Itulah yang menjadikan daerah ini sebagai provinsi teraman di Indonesia sesuai penilaian Kemenkopolhukam," ujarnya.

Ia menambahkan, masyarakat Gorontalo masih memegang teguh nilai-nilai adat dan budaya dalam kehidupan kesehariannya. 

Hal itu nampak pada perayaan hari-hari besar Islam seperti Isra Miraj dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar secara tradisional, serta prosesi kelahiran hingga kematian yang dilaksanakan secara adat yang bersendikan Islam. 

Meski demikian, Wagub menilai pemerintah dan masyarakat menghadapi tantangan yang berat sebagai akibat dari masuknya budaya-budaya barat yang mempengaruhi sikap dan perilaku generasi muda yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya leluhur Gorontalo dan syariat agama.(Antara/Mukafi Niam)