Riyadh, NU Online
Perwakilan kader Nahdlatul Ulama (NU) yang kuliah di Universitas al-Imam Muhammad bin Sa'ud berkunjung ke kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk bertemu dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Basuni Imamuddin, Selasa pagi (9/2/2016).
Selain silaturrahim, mereka bermaksud membahas kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Riyadh, terutama mengenai pendidikan.
"Banyak WNI berumur produktif yang tidak mendapatkan pendidikan tinggi. Akibatnya, jika kembali ke Indonesia, pola pikir mereka tidak berubah. Padahal banyak di antara mereka yang berprestasi. Lebih-lebih ada pula yang hafal Al-Qur’an," jelas Anas Dliyaul Muqsith, mandub mahasiswa Indonesia di Univ. Al-Imam.
"Dan di sinilah peran penting Atdikbud untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Semisal bekerjasama dengan Universitas Terbuka (UT) yang notabene mempunyai jam belajar yang lebih longgar," tandasnya.
Menyikapi hal ini, Atdikbud menyatakan siap untuk merealisasikan program tersebut. Bahkan, Atdikbud sendiri mempunyai rencana untuk membangun student center. Selain menjadi gedung baru untuk Sekolah Indonesia Riyadh (SIR), juga akan dijadikan pusat kegiatan WNI Riyadh, khususnya program pendidikan atau pelatihan yang berkelanjutan.
"Kesanggupan ini tidak lain adalah sebagai manifestasi dari semboyan KBRI, yaitu Indonesia harus hadir dalam peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masyarakat," ujar Basuni Imamuddin. (Sayaddad Irza/Mukafi Niam)