Selesai Direnovasi, Makam Ulama Kairouan Lebih Nyaman bagi Peziarah
Senin, 21 Desember 2020 | 03:00 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Area Makam Sidi Abdullah bin Abi Zaid al-Qairawani (310/922-386/996 M) tampak lain dari hari biasanya. Pasalnya, makam ulama tersohor ini telah direnovasi Jamiyyah Quraniyyah Dar al-Qur'an Kairouan, Tunisia sejak Agustus 2020 hingga Desember 2020.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mempermudah dan memberikan rasa nyaman bagi para peziarah. Tempat ini juga akan dijadikan sebagai tempat para penghafal Al-Qur’an di bawah naungan Jam’iyyah Dār Al-Qur’ān, Kairouan.
Rektor Universitas Ez-Zitounah Tunisia 2014-2020 Syekh Hichem Grissa meresmikan makam yang terletak di Hay Jami', Kota Kairouan tersebut pada Sabtu (19/12). Ia didampingi Imam Jami’ Uqbah bin Nafi’ Kairouan Sidi Syekh Thayyib Al-Ghizzi.
Dalam sambutannya, Syekh Thayyib menyampaikan bahwa makam seorang ulama saleh dapat memberikan berkah. “Ini akan menjadi keberkahan untuk kita semua dan insyaallah ke depannya setiap hari akan dibacakan satu juz Al-Quran dan di akhir bulan khataman bersama,” ujarnya.
Senada dengan Syekh Thayyib, Rais Jam’iyyah Dār al-Qur’ān sekaligus Mudir Ma’had Ulum Islamiyyah Kairouan Syekh Habib Allanie juga menyampaikan bahwa tempat ini akan diisi para penghafal Al-Quran baik laki-laki maupun perempuan di sekitar ruangan Kuttāb. Saban tahun, Mustasyar PCINU Tunisia itu ingin menggelar seminar ilmiah bekerja sama dengan Kampus Ulumul Islamiyyah dan Dirasat Islamiyyah Kairouan.
Imam Malik Kecil
Sidi Abdullah bin Abi Zaid memiliki nama lengkap Abu Muhammad Abdullah bin Abi Zaid Abdurrahman bin An-Nafzani Al-Qairawani. Ia lahir pada tahun 310 H/922 M dan wafat pada tahun 386 H/ 996 M.
Ulama tersebut mendapat julukan Mālik as-Shaghīr (Imam Malik Kecil). Julukan itu disematkan kepadanya tidak lain karena keluhuran sanad yang ia miliki. Sebab, ia meriwayatkan dari Sahnun dengan satu perantara, dari Ibn al-Qāsim dengan dua perantara, dan dari Imam Malik dengan tiga perantara.
“Abdullah bin Abi Zaid, seorang alim, Ahli Fiqh yang sangat cerdas, wara', berwibawa, pemberani, rendah hati, dan jiwa sosialnya sangat tinggi sehingga disukai masyarakat,” ujar Syekh Hichem yang juga Mustasyar PCINU Tunisia itu.
Sidi Abdullah bin Abi Zaid memiliki beberapa karya ilmiah, antara lain (1) Mukhtashar al-Mudawwanah al-Kubrā Imam Sahnun, (2) An-Nawādir wa az-Ziyādat ‘alā mā fī al-Mudawwanah min Ghairihā, dan (3) Risālah Ibnu Abī Zaid al-Qairawani.
Ziarah ke Sidi Abdullah bin Abi Zaid al-Qairawani
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia Ahya Jazuli menjelaskan bahwa maka Sidi Abdullah bin Abi Zaid berjarak sekitar 156 km dari Tunis. Dari ibukota Tunisia itu, peziarah dapat menaiki bus dengan waktu perjalanan dua hingga tiga jam.
Makam ini terbuka untuk peziarah dari pukul 10.00 CET hingga menjelang Maghrib selama sepekan penuh. Ahya mengaku gembira dengan dibukanya kembali makam tersebut. Apalagi PCINU Tunisia mendapatkan undangan khusus untuk menghadiri peresmiannya. Baginya, hal ini dapat mempererat hubungan PCINU dengan para ulama, baik secara lahir maupun batin.
“Alhamdulillah keberadaan makam ini kembali dibuka sekian lama, sehingga para peziarah dari luar khususnya warga Nahdliyin di Tunisia bisa menziarahi setiap saat,” katanya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Sosiolog Sebut Sikap Pamer dan Gaya Hidup Penyebab Maraknya Judi Online
2
Menkomdigi Laporkan 80 Ribu Anak Usia di Bawah 10 Tahun Terpapar Judi Online
3
Besok Sunnah Puasa Ayyamul Bidh Jumadal Ula 1446 H, Berikut Niat dan Keutamaannya
4
Kabar Duka: KH Munsif Nachrowi Pendiri PMII Wafat
5
Khutbah Jumat: Peran Ayah dalam Kehidupan Keluarga
6
UI Minta Maaf soal Disertasi Bahlil Lahadalia, Kelulusan Ditangguhkan, Moratorium SKSG
Terkini
Lihat Semua