Musim Hujan Bikin Gampang Sakit? Kenali Cara Pencegahannya Agar Tubuh Tetap Sehat
Kamis, 7 November 2024 | 16:00 WIB
Joko Susanto
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pusat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di Indonesia bagian barat akan terjadi pada November-Desember 2024. Pada musim hujan ini rawan berbagai penyakit datang. Bagaimana cara pencegahannya?
Dokter Reisa Broto Asmoro menjawab peralihan musim dari panas ke hujan (pancaroba) memang rawan terkena banyak penyakit yang terjadi, kondisi hujan yang lembab bisa mengakibatkan penyakit seperti, flu, jamur, pilek, mual muntah, bahkan bisa mengakibatkan komplikasi jika dibiarkan.
"Hati-hati musim hujan banyak orang berkumpul, bisa terjadi berbagai penyakit menular seperti flu, jamur, mual, pilek, walau bisa sembuh dengan sendirinya, jangan dianggap sepele, bisa-bisa akibatkan komplikasi seperti infeksi telinga dan pneumonia," jelas Reisa dikutip NU Online pada Kamis (7/11/2024) dari siaran radio sehat YouTube Kementerian Kesehatan RI.
Ia mengatakan, musim hujan dengan intensitas tinggi bisa memunculkan penyakit. Di antaranya flu, bisa diare, bahkan demam berdarah disertai dengan panas tinggi.
"Musim hujan banyak air yang tergenang, becek, dan cenderung terkontaminasi kotoran, itu rawan jadi sarang nyamuk DBD, virus bahkan jamur yang bisa juga jadi diare," jelas Reisa.
Ia juga mengimbau masyarakat agar terapkan cara pencegahan DBD yakni 3M plus efektif bisa menghentikan perkembangan nyamuk, seperti menguras, menutup, mengubur dan mendaur ulang. Jangan ada air yang menggenang, jangan ada penampungan air, daur ulang sampah, dan semprot lingkungan dengan obat nyamuk.
Lebih lanjut, jika sudah terjadi gejala diare seperti buang air besar sering dan kondisi tinjanya lebih cair tidak padat, harus segera ditangani fasilitas kesehatan terdekat, jangan sampai dibiarkan bisa terjadi dehidrasi.
Begitu juga dengan gejala penyakit Demam Berdarah, kata Reisa, biasanya terjadi pada anak-anak dengan gejala demam tinggi, panas hingga 40 derajat celsius, pendarahan, segera ditangani oleh dokter terdekat.
"Jadi musim hujan sangat rawan penyakit, karena kondisi lingkungan yang lembab, banyak tergenang air, banjir bahkan, jadi harus waspada menjaga kesehatan," tuturnya
Menjaga kesehatan di saat hujan
Reisa juga memberikan masukan bagaimana sih menjaga kesehatan disaat kondisi hujan yang tinggi akhir-akhir ini? Bicara tentang pencegahan penyakit di musim hujan tentu dimulai dari pola hidup sehat dan makan yang bergizi, pola hidup sehat seperti apa? Tentu dengan berolahraga, cuci tangan, mandi bersih, jaga lingkungan dan mengkonsumsi vitamin.
"Cara pencegahan musim hujan ini kita bisa penuhi makanan bergizi, bisa kita optimalkan vitamin c, bisa dapatkan dr makanan kaya buah jambu, jeruk, brokoli, bayem, strawberry. Ini penting untuk mencegah daya tahan tubuh," jelas Reisa.
Dia juga menekankan pemenuhan vitamin d yang bisa didapat dari mengonsumsi telor, daging, susu, keju, ikan, dan jamur. Semua itu untuk menjaga daya tahan tubuh kuat tetep fit. Penting juga mengimbangi kondisi tubuh dengan olahraga dan aktivitas fisik di rumah seperti gym dan lainnya lalu juga jaga kebersihan rumah, diri sendiri, cuci tangan, minum banyak air putih.
Anak hujan-hujanan
Reisa juga menanggapi anak yang bermain hujan-hujanan. Menurutnya, tidak sedikit orang tua yang melarang, tapi banyak juga orang tua yang membolehkan anaknya hujan-hujnan asal dalam pantauan lingkungan yang aman.
"Jangan hujan-hujanan nanti pilek, sebenarnya banyak hal belum tentu kena infeksi bisa karena hal lain, suhu tubuh turun. Belum tentu habis hujan pilek dan sakit, kecuali kondisi tubuh sedang tidak fit," terangnya.
Reisa pun membolehkan kalau misalnya anak-anak ingin bermain hujan. Kalau daya tahan tubuh anak itu baik, menurutnya boleh-boleh saja kalau kondisi anak sedang fit dan sehat. Tapi, lanjutnya, lihat juga lingkungan harus bersih jauh dari polutan dan harus dipantau orang tua.
Menurutnya, hujan juga ada manfaat positifnya, di antaranya bisa mengembangkan kreativitas otak anak pada saat hujan seperti bikin kapal kertas dan mainan lainnya. "Ada manfaat positifnya, tetapi setelah hujun-hujanan langsung mandi, pakai sabun dan berikan makanan hangat, agar kondisi tubuh tetap sehat," ucapnya.
Terpopuler
1
Kolaborasi LD PBNU dan LTM PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Jumat Angkatan Ke-4
2
Cara Wudhu di Toilet agar Tidak Makruh
3
LAZISNU Gelar Lomba dengan Total Hadiah Rp69 Juta, Ini Link Pendaftarannya
4
Gus Yahya Ceritakan Awal Mula Kiai Ali Maksum Merintis Pengajian Kitab di Pesantren Krapyak
5
Hukum Gugat Cerai Suami karena Nafkah Batin
6
Hukum Khatib Tidak Berwasiat Takwa dalam Khutbah Kedua
Terkini
Lihat Semua