Nasional HARLAH KE-17 NU ONLINE

11 Juli 2020, NU Online Peringati Harlah Ke-17 Tahun

Selasa, 7 Juli 2020 | 12:00 WIB

11 Juli 2020, NU Online Peringati Harlah Ke-17 Tahun

Logo Harlah ke-17 tahun NU Online.

Jakarta, NU Online

NU Online sebagai situs web resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lahir sejak 11 Juli 2003. Dalam hitungan hari, media yang berdiri untuk memberikan informasi dari dan untuk Nahdliyin, khususnya, dan masyarakat Muslim dan bangsa Indonesia pada umumnya ini akan berusia 17 tahun.


Remaja masa kini kerap menyebut usia ketujuh belas dengan sweet seventeen. Di usianya yang beranjak dewasa itu, NU Online telah melangkah jauh dengan tidak hanya menjadi portal berita ke-NU-an dan keindonesiaan, tetapi juga pusat wawasan keislaman dengan tetap melandaskan diri pada nilai-nilai Islam moderat (wasathi) yang bersumber dari tradisi keilmuan dan tradisi akademik pesantren.


NU Online sebagai situs penyedia konten keislaman, kebangsaan, dan keindonesiaan dengan wawasan globalnya tidak hanya sebatas menyuguhkan informasi, tetapi juga terus berupaya menciptakan inovasi dan memberikan edukasi.


“Inovasi dalam dunia teknologi informasi adalah keniscayaan. Karena NU Online sebagai media dakwah di dunia maya harus terus memperbarui sistem agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sepanjang zaman,” ujar Pemimpin Redaksi NU Online, Achmad Mukafi Niam. 


NU Online mengusung tagline “Beranda Islam Indonesia”. Frasa tersebut menunjukkan bahwa NU Online menjadi ruang terdepan wawasan keislaman bagi masyarakat, baik di level nasional maupun internasional. Hal ini terbukti saat ini NU Online menjadi website keislaman nomor satu di Indonesia berdasarkan rangking Alexa dan Similar Web.


NU Online juga terus berupaya menjaga tradisi dan budaya luhur bangsa dengan menggali kearifan lokal. Hal ini dilakukan agar identitas bangsa Indonesia tetap kokoh dan terjaga di tengah arus deras kebudayaan global yang semakin terbuka dan banyak diakses anak-anak muda.


Di usianya yang kian matang, NU Online juga senantiasa meningkatkan kualitas, baik secara konten maupun sistem. Terlebih dunia yang serba digital saat ini juga mau tidak mau mengharuskan NU Online mengembangkan diri agar lebih dekat dengan Nahdliyin dan seluruh penikmatnya.


Hal ini sudah mulai dilakukan sejak beberapa tahun lalu dengan pembuatan aplikasi website berbasis android yang menampilkan apa yang ada dalam situs web.


Di tahun 2020 ini, NU Online akan meluncurkan aplikasi berbasis mobile yang tidak sekadar menampilkan artikel-artikel yang ada dalam website, tetapi juga beragam hal yang berkaitan dengan keislaman dan praktik ubudiyah yang dibutuhkan Nahdliyin di seluruh dunia dan umat Islam di perkotaan secara umum.


“Aplikasi keislaman dan praktik ubudiyah ini merupakan inovasi dan upaya jangka panjang NU Online untuk menyajikan kemudahan akses informasi dan kemudahan bagi generasi mendatang untuk belajar keislaman,” jelas Mukafi Niam.


Aplikasi yang akan dinamakan NU Online Pro tersebut juga menyajikan ke-NU-an dalam bentuk Ensiklopedia NU, sebuah buku cetak sebanyak 4 jilid yang didigitalisasi dan bebas akses.


NU Online Pro merupakan aplikasi layanan keislaman sebagai penyempurna dari aplikasi NU Online yang sudah ada. Dalam aplikasi NU Online Pro tersedia berbagai fitur yang kian memudahkan umat Islam secara umum dalam menunaikan ibadah sehari-hari. NU Online Pro antara lain memuat Al-Qur'an digital, jadwal shalat, kompas kiblat, kalkulator zakat, serta bacaan maulid, wirid/ratib, tahlil, dan lain-lain.


Ensiklopedia NU yang diterbitkan oleh PBNU bekerja sama dengan Mata Bangsa merekam banyak informasi tentang sejarah NU, lembaga, badan otonom, tokoh NU, dan khazanah pondok pesantren.


Untuk memeriahkan kegiatan Harlah ke-17 tahun ini, NU Online juga menyelenggarakan Webinar dengan para pegiat media. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj akan didaulat sebagai pembicara kunci dalam webinar tersebut.


NU Online juga menggelar beberapa jenis lomba dengan hadiah-hadiah menarik. Kegiatan lomba dalam rangka harlah ke-17 tahun tersebut akan diumumkan lebih lanjut melalui saluran media sosial NU Online, baik di instagram, facebook, maupun twitter.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad