13 Persen Penduduk Indonesia Alami Diabetes, Kenali Penyebabnya
Rabu, 28 September 2022 | 12:30 WIB
Suci Amaliyah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyoroti makanan dan minuman yang memiliki kadar gula tinggi dan berpotensi menimbulkan penyakit diabetes. Budi mengungkap 13 persen dari penduduk Indonesia mengalami penyakit diabetes tiap tahunnya.
“Memang diabetes di Indonesia naik tinggi dari tahun ke tahun. Terakhir saya lihat 13 persen dari penduduk Indonesia itu diabetes,” kata Budi di Jakarta, Senin (26/9/2022).
Berdasarkan laporan International Diabetes Federation (IDF) jumlah penderita diabetes di Indonesia diperkirakan mencapai 28,57 juta pada 2045. Jumlah ini lebih besar 47 persen dibandingkan dengan jumlah 19,47 juta pada 2021.
Jumlah penderita diabetes pada 2021 tersebut meningkat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Penderita diabetes tercatat meroket 167 persen dibandingkan dengan jumlah penderita diabetes pada 2011 yang mencapai 7,29 juta.
Peningkatan jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan antara 2000 hingga 2011. Dalam periode tersebut, jumlah penderita diabetes meningkat 29 persen dari 5,65 juta pada 2000.
Mengenai penyakit diabetes, Pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dr Syifa Mustika menjelaskan penyakit ini terjadi karena kekurangan hormon yang dihasilkan dari kelenjar pankreas yang ada dalam tubuh yang fungsinya melakukan regulasi dari gula darah atau dikenal hormon insulin.
Penyakit diabetes terkenal memiliki dua tipe. Tipe pertama yaitu diabetes miletus I ini disebabkan gangguan atau kekurangan dari produksi hormone insulin yang bersifat absolut. Jadi sejak lahir memang sudah tidak bisa diproduksi.
“Kedua, diabetes miletus tipe II tipe ini paling banyak terjadi. Penyebabnya produksi insulin berkurang karena banyak faktor seperti usia, metabolisme dan gangguan lain. Jadi terjadi resistensi dari insulin, ia ada tapi tidak bekerja sebagaimana mestinya untuk meregulasi gula darah,” kata dr Syifa Mustika kepada NU Online, Selasa (28/9/2022).
Penyakit ini, ungkap dr Syifa, dapat menyerang siapa saja tanpa terkecuali. Misalnya diabetes miletus tipe I terjadi sebab faktor genetik atau punya keturunan diabetes.
Kemudian orang-orang dengan gangguan metabolik seperti badan gemuk, makanan cepat saji atau junk food, jarang olahraga, konsumsi obat-obatan di luar resep dokter yang mengandung jamu, steroid, hormon dan penyakit lain yang bisa sebabkan diabetes.
Ciri-ciri penyakit diabetes
Banyak orang terlambat mengetahui dirinya terkena diabetes melitus padahal semakin cepat mendeteksi gejala dan ciri-ciri penyakit ini, semakin besar pula peluang terhindar dari komplikasi diabetes yang berbahaya.
Syifa mengungkap gejala dari diabetes biasanya bermula dari lemahnya fisik, mudah ngantuk, yang lebih keras lagi ada pada gejala 4 B;
- Banyak kencing atau poli urine
- Banyak makan atau poli pagi. Banyak makan tapi tidak menambah berat badan justru semakin kurus
- Haus atau poli dipsi. Biasanya orang-orang yang memiliki gejala ini kerap merasakan haus dan minum dingin namun itu berlebihan
- Penurunan berat badan.
“4 B ini salah satu gejala yang perlu kita ketahui,” tutur dr Syifa.
Seringnya konsumsi makanan dan minuman yang memiliki kadar gula tinggi juga berpotensi menyebabkan penyakit diabetes karena dalam makanan maupun minuman tersebut banyak mengandung pemanis buatan.
“Ini jadi cikal bakal dari resistensi hormon insulin karena gulanya terlalu banyak maka kerja insulin terganggu akhirnya cepat atau lambat bisa menyebabkan penyakit diabetes,” ungkapnya.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua