Nasional

Alissa Wahid Jelaskan KH Hasyim Asy'ari Punya Keinginan Kuat Satukan Umat Islam

Selasa, 24 September 2024 | 19:00 WIB

Alissa Wahid Jelaskan KH Hasyim Asy'ari Punya Keinginan Kuat Satukan Umat Islam

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hj Alissa Wahid. (Foto: NU Online/Suwitno)

Sleman, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh atau yang akrab disapa Alissa Wahid mengenang sosok kakek buyutnya, KH Muhammad Hasyim Asy'ari. Hadratussyekh menurut Alissa merupakan ulama yang punya keingian kuat menyatukan umat Islam dari berbagai organisasi. 


Hal ini terbukti sejak zaman dahulu, KH Hasyim Asy'ari bisa diterima oleh berbagai kelompok Islam. Bahkan Pesantren Tebuireng, di era KH Hasyim Asy'ari sering menjadi tempat perkumpulan ulama dari berbagai latar belakang. 


"Hadratussyekh fokusnya itu ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam. Seperti yang disampaikan oleh Gus Kikin (Pengasuh Pesantren Tebuireng)," kata Alissa dalam muktamar pemikiran KH Hasyim Asy’ari tentang Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat di Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, DIY, Jumat lalu.


Menurut putri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid ini, pemikiran KH Hasyim Asy'ari tentang persatuan umat IsIam bisa dilacak dan dikaji lewat tulisannya yang tersebar di Indonesia dan luar negeri.


Pemikiran KH Hasyim tentang pesantren dan pemberdayaan masyarakat kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, yang juga putranya yaitu KH A Wahid Hasyim, lalu Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid, KH Salahuddin Wahid dan keturunannya yang lainnya. 


"Dalam tulisan-tulisan beliau banyak mengangkat tentang persatuan Islam," jelas Alissa. 


Kiai Hasyim dalam catatan sejarah, menjadi titik temu umat Islam dalam berbagai persoalan. Fatwanya didengar dan diikuti oleh lapisan masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti ketika KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan resolusi jihad, umat IsIam secara bersamaan tergerak hatinya untuk berpartisipasi. 


"Kita lihat bagaimana Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari menjembatani antara kelompok-kelompok Islam di Indonesia," jelasnya. 


KH Hasyim Asy'ari, dalam berbagai pertemuan juga sering mengirim KH Wahid Hasyim sebagai utusan. Di awal-awal pendirian negara, KH Wahid Hasyim yang masih muda ikut terlibat secara aktif mewakili pemikiran KH Hasyim Asy'ari. 


KH Wahid Hasyim mewariskan api IsIam KH Hasyim Asy'ari sebagai landasan berpikir dan bergerak. Sehingga tak mengherankan, banyak pemikirannya tentang mengangkat derajat umat Islam lahir dari KH Wahid Hasyim. 


"KH Wahid Hasyim kuat di ukhuwah wathoniyah. Ia sebagai salah satu pendiri Republik Indonesia, harus mendudukan keislaman sebagai motor atau penggerak dalam kebangsaan,” tandas Alissa Wahid.