Beda dengan PTN Lain, Unair Surabaya Tak Naikkan UKT untuk Mahasiswa Baru
Rabu, 22 Mei 2024 | 16:00 WIB
Haekal Attar
Kontributor
Jakarta, NU Online
Kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa baru menjadi polemik akhir-akhir ini. Sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) menaikkan UKT dan menimbulkan reaksi penolakan dari banyak kalangan, termasuk mahasiswa.
Berbeda dengan PTN lain, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya justru tidak menaikkan UKT bagi mahasiswa baru. Hal ini diungkapkan Direktur Direktorat Keuangan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Ardianto. Ia menegaskan, UKT tidak akan naik pada 2024.
Ardianto menjelaskan, biaya UKT ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua atau penanggung biaya pendidikan, yang dievaluasi dari dokumen yang diunggah oleh calon mahasiswa baru setelah mereka lulus dan melakukan daftar ulang.
"UKT tahun 2024 tidak naik. Bahkan ada beberapa program studi (prodi) yang UKT-nya justru turun. Mahasiswa yang masuk melalui jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) dan SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) tidak dikenakan Iuran Pengembangan Institusi," kata Ardianto, dikutip NU Online dari situs resmi Unair Surabaya, Rabu (22/5/2024).
Ardianto menjelaskan, mahasiswa yang merasa keberatan dengan UKT dapat mengajukan keringanan dalam bentuk penangguhan, angsuran, atau penurunan.
Pengajuan keringanan bisa dilakukan secara daring melalui platform siber kampus tanpa harus bertemu langsung.
Unair juga menyediakan jalur komunikasi bagi mahasiswa yang membutuhkan bantuan finansial setiap semester.
"Pada intinya, Unair memiliki prinsip bahwa jangan sampai ada mahasiswa pintar yang tidak dapat melanjutkan studi karena masalah ekonomi," katanya.
Lebih jauh, Ardianto berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana bagi sivitas akademika di lingkungan kampus. Baik dari sisi pembangunan, layanan, dan lain sebagainya.
Ardianto mengatakan bahwa UKT hanya menyumbang kurang lebih 50 persen pendapatan Unair. Sisanya berasal dari dana hibah kementerian yaitu Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (BP-PTNBH), APBN untuk gaji dosen dan tendik PNS, penghasilan dari kerja sama, dan badan usaha milik Unair.
"Unair tidak semata-mata hanya mengandalkan UKT dari mahasiswa. Terdapat Unit Penghasil Pendapatan yang lain, antara lain Airlangga Excecutif Education Center, Airlangga Assesment Center, CESGS, Rumah Sakit Unair (RSUA, RSGM-UA, RSH-UA) dan unit penghasil lainnya termasuk juga dari Badan Usaha milik Unair meliputi, Airlangga Global Travel, Inovasi Bioproduk Indonesia (Inobi), PT Abisheka Bangun Sarana, PT Dharma Putra Adigraha, Airlangga Univ Consulting dan lain-lain," katanya.
Ardianto menekankan bahwa Unair menjunjung tinggi transparansi keuangan setiap tahun. Masyarakat dan media dapat mengakses laporan keuangan Unair melalui situs ditkeu.unair.ac.id.
"Universitas Airlangga akan mendukung sepenuhnya upaya perbaikan dan peningkatan fasilitas pembelajaran yang ada di Unair, baik fisik maupun nonfisik, sepanjang itu sudah menjadi sasaran strategis yang ditetapkan oleh rektor dengan persetujuan MWA (Majelis Wali Amanat)," terangnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua