Bermitra dengan 15 Pelabuhan Dunia, Serikat Pekerja Perikanan Perkuat Jaringan Global
NU Online · Jumat, 14 November 2025 | 20:30 WIB
Ketum SPPI Achdiyanto Ilyas Pangestu di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat (14/11/2025). (Foto: NU Online/Haekal Attar)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI), Achdiyanto Ilyas Pangestu, menegaskan komitmen organisasi untuk terus memperkuat jaringan global. Langkah tersebut ditempuh melalui kerja sama dengan Stella Maris Scalabrinian Catholic Network (SMSCN), yang kini mencakup 15 pelabuhan besar di berbagai negara.
"Kolaborasi ini memberikan jalur dukungan langsung bagi pekerja perikanan Indonesia yang membutuhkan bantuan, baik terkait kondisi kerja, kesehatan, maupun situasi darurat selama berada di luar negeri," katanya dalam acara Monitoring dan Evaluasi Implementasi Collective Bargaining Agreement (CBA) SPPI dan Para Mitra Manning Agencies dan Seremonial Afiliasi SPPI dengan ITF di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).
Tak hanya itu, Ilyas juga mengungkapkan bahwa kini jumlah keanggotaan SPPI mencapai 25.000 orang per-November 2025. Dengan anggota banyak, lanjutnya, SPPI juga memiliki memiliki jumlah program kerja yang berkelanjutan.
"Program ini disusun untuk menjawab kebutuhan anggota, baik sebelum pemberangkatan, selama bekerja di luar negeri, maupun setelah kembali ke keluarga," jelasnya.
Ilyas menegaskan, SPPI menjalankan program berkelanjutan yang mencakup fase pra-keberangkatan, masa kerja di luar negeri, hingga saat anggota kembali ke keluarga.
Mengenai Program Orientasi Pra Pemberangkatan, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman tentang kondisi kerja, hak dan kewajiban, standar keselamatan, pengenalan kontrak kerja, serta mekanisme pelaporan apabila terjadi masalah.
"Tujuannya adalah memastikan anggota memiliki kesiapan mental, fisik, dan administratif sehingga dapat bekerja dengan lebih aman dan terinformasi," katanya.
SPPI, katanya, juga melaksanakan program kerja monitoring dan evaluasi berbasis wawancara langsung untuk memetakan kendala dan kebutuhan pendampingan anggota. Hasilnya, kata Ilyas, dipakai sebagai dasar penyusunan rekomendasi kebijakan.
Kemudian, SPPI menyediakan program beasiswa sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan pendidikan anggota dan keluarganya.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan peluang pendidikan bagi keluarga pekerja perikanan, serta mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam jangka panjang," jelasnya.
Ilyas menerangkan bahwa SPPI juga memberikan layanan pendampingan bagi anggota yang menghadapi permasalahan hubungan kerja, perselisihan, atau kondisi darurat lainnya.
"Pendampingan meliputi konsultasi, advokasi kasus, koordinasi dengan pihak terkait (agen, pemilik kapal, lembaga pemerintah, atau mitra luar negeri), serta penyediaan rujukan bantuan," ujarnya.
"Program ini merupakan inti dari peran perlindungan SPPI sebagai serikat pekerja," tambahnya.
Sebagai bagian dari dukungan keluarga pekerja, lanjutnya, SPPI menyelenggarakan pelatihan literasi keuangan untuk mengelola remitansi secara lebih efektif serta pelatihan smart communication untuk memperkuat komunikasi antara anggota yang bekerja di luar negeri dengan keluarganya di rumah.
"Program ini diarahkan untuk meningkatkan stabilitas ekonomi keluarga dan mengurangi potensi konflik akibat kurangnya pemahaman atau komunikasi," terangnya.
Diketahui, acara tersebut dihadiri oleh 32 mitra SPPI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
Terkini
Lihat Semua