Nasional STQH KE-27 JAMBI

Dengan Kaligrafi, Kandungan Makna Kalimat Kian Bertambah

Kamis, 2 November 2023 | 18:30 WIB

Dengan Kaligrafi, Kandungan Makna Kalimat Kian Bertambah

Kaligrafer Internasional H Isep Misbah dalam wawancara bersama NU Online. (Foto: tangkapan layar Youtube NU Online)

Jambi, NU Online 
Kaligrafer Internasional H Isep Misbah menyampaikan bahwa kaligrafi memberikan sentuhan tambahan atas makna yang dikandung dari kalimat yang tertulisnya. Apalagi kalau yang ditulis dengan kaligrafi adalah ayat-ayat suci Al-Qur'an, hadits-hadits, atau kalimat-kalimat yang sarat hikmah.


"Ketika ditulis yang indah, maka kebaikan dan kebenarannya semakin nampak jelas," kata Isep kepada NU Online di Pameran Seleksi Tilawatil Qur'an dan Musabaqah al-Hadits (STQH) Nasional Ke-27 di Jambi sebagaimana ditayangkan kanal Youtube NU Online pada Kamis (2/11/2023).


Bagi Isep, hal tersebut menjadi titik inti dakwah dari kesenian kaligrafi. "Itu spirit pesan yang disampaikan kaligrafi," kata pria yang tulisannya menjadi standar pengetikan aksara Arab dan menjadi satu jenis font dalam penulisan dengan nama LPMQ Isep Misbah.


Kaligrafer kelahiran Sukabumi 49 tahun yang lalu itu mengutip pernyataan Yaqut al-Musta'simi yang menyebut bahwa kaligrafi sebetulnya seni rohani yang keluar melalui jasmani. Artinya, kesenian kaligrafi ini pada asalnya terdapat di hati senimannya. Lalu, diungkap melalui pena dan tinta yang digerakkan tangan.


"Seni arsitekturnya sebenarnya ada di sini (rohani)," kata kaligrafer yang pernah menjuarai ajang perlombaan kaligrafi di Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Turki, Uni Emirat Arab, hingga Irak itu.


Keberadaan Isep di arena STQH Nasional Ke-27 di Jambi ini mengisi tenda LPTQ Nasional dengan karya-karya kaligrafer internasional asal Indonesia.


"Komunitas Kaligrafi Indonesia dilibatkan pameran stan LPTQ Nasional yang memfasilitasi kami untuk mengisi ruang ini dengan karya-karya kaligrafer Indonesia yang sudah meraih kejuaraan di peringkat internasional," katanya.


Paling tidak, ada 21 karya yang dipamerkan dengan beragam bentuk. Mulai naskah dengan beragam jenis khat, seperti tsuluts, diwani, diwani jali, kufi, hingga maghribi. Ada pula karya-karya dengan jenis kontemporer, seperti lukisan dengan warna-warna yang beragam.


Pameran kaligrafi ini tidak lain sebagai bentuk syiar atau dakwah Islam. "Memang kami spiritnya untuk mensyiarkan Islam melalui seni tulis kaligrafi. Khat menjadi khazanah seni Islam yang perlu dilestarikan," katanya.


Pria yang belajar dan mengajar di Lembaga Kaligrafi Al-Qur'an (Lemka) yang didirikan Maestro Kaligrafi Indonesia KH Didin Sirojuddin ini menaruh harapan besar agar pameran ini tidak hanya berjalan sekali, tetapi berlanjut di ajang-ajang berikutnya.