Nasional

Di Pilkada, Ketum Kopri Ingatkan Mahasiswa untuk Ambil Peran Pengawas

Sabtu, 2 November 2024 | 11:00 WIB

Di Pilkada, Ketum Kopri Ingatkan Mahasiswa untuk Ambil Peran Pengawas

Ketum Kopri PB PMII Wulansari Aliyatul Solikhah saat berbicara pada Diskusi Publik Peran Mahasiswa dalam Menyukseskan Pilkada DKI Jakarta 2024 Bersama Kopri PB PMII di gedung Aula Unusia Lantai 4, Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta, Jumat (1/11/2024). (Foto: NU Online/Mufida Adzkia)

Jakarta, NU Online

 

Ketua Umum (Ketum) Korps PMII Putri (Kopri) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Wulansari Aliyatul Solikhah menjelaskan peran mahasiswa dalam pemilihan umum yaitu sebagai agen perubahan (agent of change). 

 

“Peran mahasiswa, kita sebagai agent of change, agent of control, kita juga sebagai civitas akademik, tentu harapan kita, pola pikir teman-teman mahasiswa ini sudah memberikan ruang-ruang perubahan,” jelas Wulan Diskusi Publik Peran Mahasiswa dalam Menyukseskan Pilkada DKI Jakarta 2024 Bersama Kopri PB PMII di gedung Aula Unusia Lantai 4, Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta, Jumat (1/11/2024).

 

Wulan juga menjelaskan sebagai mahasiswa perlu mengkritisi visi-misi calon yang sesuai terhadap permasalahan dan persoalan yang ada di daerah tempat mereka mencalonkan diri. 

 

“Berikan ruang-ruang kritis itu pada mahasiswa apalagi sebagai mahasiswa, kita adalah agent of control, sebagai agen pengawasan,” ungkapnya.

 

Wulan menyampaikan bahwa generasi muda sangat menentukan hasil pemilu karena mendominasi hak pilih pada Pemilu 2024. 

 

“Kita melihat sedikit data tentang total pemilih di Indonesia, kemarin Pemilu Februari 2024 kurang lebih 55 persen pemilih berasal dari generasi milenial dan generasi z, jadi suara anak anak muda ini menentukan sekali hasil pemilihan politik,” ujar Wulan. 

 

Wulan juga menekankan pentingnya generasi muda dalam memberikan sosialisasi, kesadaran (awareness) kepada orang-orang sekitar dan keluarga. 

 

Wulan juga mengajak para mahasiswa yang memiliki kapasitas dalam bersuara untuk berkiprah dan dapat berdampak (impact). 

 

“Kalau kita merasa memiliki gagasan yang bagus, memiliki penempaan mental yang baik, setelah ini bersuara, setelah ini berkiprah, aktif di organisasi dan berikan impact, itu yang paling penting di era sekarang,” 

 

Perwakilan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat, Ahmad Betly juga menjelaskan peran mahasiswa untuk ikut andil dalam memberikan edukasi untuk mempromosikan pemilu.

 

“Nah disini peran mahasiswa itu untuk memberikan edukasi-edukasi dan menghindari golput, oleh karena itu kita mengharapkan mahasiswa menjadi promotor untuk berpartisipasi dalam pemilu,” 

 

Betly juga menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam melaporkan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam pemilu, salah satunya adalah money politics

 

“Kita harus mengedukasikan jangan sampai money politics ini bertebar luas. Itulah peran mahasiswa berpartisipatif untuk melihat dan melaporkan pelanggaran-pelanggaran yang yang dilakukan oleh calon-calon,” tegasnya. 

 

Acara ini diselenggarakan oleh KPU Kota Jakarta Pusat dan Kopri PB PMII yang dimoderatori oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unusia Mega Sa’yillah.