Nasional ADVERTORIAL

Duta Bahasa, Dipilih dari Kompetensi dan Kiprahnya di Masyarakat

Selasa, 10 September 2024 | 12:00 WIB

Duta Bahasa, Dipilih dari Kompetensi dan Kiprahnya di Masyarakat

Pemilihan Duta Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek. (Foto: Kemendikbudristek)

Jakarta, NU Online

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Malam Penganugerahan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2024 di Jakarta. Pemilihan ini tidak hanya didasarkan pada kemampuan peserta dalam penguasaan bahasa, tetapi juga dalam kiprahnya di tengah masyarakat.


“Kelebihan ini bukan karena Anda dari jurusan bahasa saja, namun karena kiprah yang selama ini sudah dilakukan. Maka itu jadikanlah sebagai aset untuk bisa berkiprah, berprestasi, jauh lebih baik lagi dibandingkan dengan yang lainnya karena Anda sudah memiliki modal substansi pengetahuan pada bidang Anda sendiri dan modal kompetensi dalam berbahasa,” ujar Aminudin Aziz, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Jakarta pada Jumat (6/9/2024).


Dalam kesempatan yang sama, ia juga menekankan pentingnya kemampuan berkomunikasi. Saat ini, kemampuan berkomunikasi dalam menyampaikan gagasan, baik lisan ataupun tulisan ini adalah tingkat kompetensi yang tidak dengan sendirinya bisa dimiliki oleh semua orang. “Anda sudah memiliki kompetensi itu maka kembangkanlah potensi itu sehingga Anda dapat menggapai titik paling optimal guna berkontribusi di tengah masyarakat,” tuturnya.


Dalam Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional Tahun 2024, terdapat dua sesi yang diikuti oleh seluruh finalis, yaitu pembekalan dan penilaian. Pada sesi pembekalan, para finalis diberikan materi tentang kebijakan kebahasaan dan kesastraan, peran duta bahasa sebagai mitra pelaksana program Badan Bahasa, pengutamaan bahasa negara di berbagai ranah, revitalisasi bahasa daerah, serta peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Mereka juga diberikan materi mengenai teknik wicara publik, penulisan artikel kebahasaan dan kesastraan, serta pembuatan konten kebahasaan dan kesastraan di media sosial.


Setelah mengikuti sesi pembekalan, para finalis mengikuti sesi penilaian yang meliputi penilaian teknik wicara publik, kemampuan berbahasa asing, presentasi laporan krida kebahasaan dan kesastraan, kepribadian dan psikologi, penampilan seni budaya, konten kebahasaan dan kesastraan, serta artikel kebahasaan dan kesastraan.


Merujuk pada penilaian tersebut, ditetapkan sepuluh pasang finalis yang menjadi pemenang terbaik I—VI dan pemenang harapan I—IV. Sementara itu, untuk menentukan pemenang favorit, sepuluh pasang finalis diberi pertanyaan oleh juri kehormatan, yakni Perwakilan Komisi X DPR RI, Dede Yusuf dan Hetifah Sjaifudian, serta Kepala Badan Bahasa.


Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, selaku juri kehormatan menuturkan bahwa keseluruhan pemikiran, gagasan, dan kegiatan yang dilakukan oleh duta bahasa nasional ini menunjukkan bahwa para duta bahasa nasional bukan hanya mencintai bahasa, melainkan juga berkomitmen untuk memajukannya.


“Jadi kita semua di sini hadir untuk menunjukkan semangat kita, untuk bersama-sama memajukan bahasa Indonesia dan tentu saja melestarikan bahasa daerah. Teman-teman juga saya lihat itu antusias untuk mempelajari bahasa asing agar kita juga bisa terus mendunia,” ucap Hetifah.


Hetifah juga berharap pengalaman di ajang ini bisa menjadi bahan yang bisa digunakan untuk terus meningkatkan kepercayaan diri dan tetap menjadi inspirasi bagi diri duta bahasa sendiri maupun bagi sesama teman, keluarga, dan masyarakat luas di seluruh Indonesia. “Sekali lagi terus berkarya bawalah misi kebahasaan ini dengan penuh semangat dan tanggung jawab,” ujarnya.


Selanjutnya, Dede Yusuf, juga memberikan dukungan dan apresiasi atas pemilihan duta bahasa ini. Menurutnya, hal yang menarik adalah suasana Indonesia dalam kegiatan ini begitu terlihat. Selain itu, pertanyaan-pertanyaannya yang diberikan oleh para juri juga mampu mendorong anak-anak muda untuk berpikir lebih luas mengenai pentingnya bahasa.


Dikatakan Dede, bahasa bukan hanya salah satu alat berkomunikasi, melainkan juga alat berdiplomasi sehingga ketika seseorang mampu memberikan bahasa yang baik maka dia bisa bekerja sama.


“Oleh karena itu, saya sangat mendukung kegiatan seperti ini. Kalau bisa kegiatan seperti ini diperbesar lagi. Kita siapkan anggarannya untuk lebih besar lagi dan yang paling penting bahwa seandainya nanti besok-besok (kegiatan ini) dibuat, tolong ini disiarkan di televisi supaya adik-adik kita nanti sampai ke daerahnya itu bisa ditonton langsung oleh gubernur dan bupatinya,” ujar Dede Yusuf.


Pemenang Duta Bahasa Tingkat Nasional Tahun 2024

Pada Malam Penganugerahan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2024, Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah terpilih menjadi pemenang terbaik I dan berhak mendapat hadiah masing-masing sebesar Rp12.000.000,00. Selanjutnya, terbaik II diraih oleh Duta Bahasa Provinsi DKI Jakarta (Muhammad Ibnu Fadlin Syah dan Azzahra N. Cintami); terbaik III diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Ryan Priatama dan Risqa Rahma Rasendria); terbaik IV diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Sumatra Selatan (M. Fikri Rafliabyan dan Sepy Windriani); terbaik V diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Banten (Muhammad Robin Alfarezi dan Putri Khairina); dan terbaik VI diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Jawa Timur (Muchammad Aldian Asmaradana dan Jesica Maranatha V.).


Sementara itu, pemenang harapan I diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Jawa Barat (Luthfi Abdul Hakim dan Dyra Daniera),  harapan II diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Bali (I Putu Aprika Apsarendra dan Ni Putu Jessica Sasi); harapan III diraih oleh  Duta Bahasa Provinsi Sumatra Barat (Raihan Muhammad Tri Akbar dan Atha Rafifah Frinda); dan harapan IV diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (Didimus Kisnai Anapah dan Fiona Imanuella Eli Manafe).


Selanjutnya, yang terpilih menjadi Duta Bahasa Nasional Terfavorit Putra dan Duta Bahasa Nasional Terfavorit Putri adalah Dikki Nur Alamsyah dari Provinsi Sulawesi Tenggara dan Ni Putu Jessica Sasi dari Provinsi Bali.


Kepada para pemenang, Kepala Badan Bahasa menyampaikan, “Yakinlah bahwa seluruh duta bahasa adalah putra putri terbaik yang datang menjadi utusan dari daerah masing-masing. Oleh karena itu, Anda seluruhnya adalah para juara,” pungkas Aminudin.