Mustasyar PBNU, KH Ahmad Mustofa Bisri saat Haul ke-84 Al-Maghfurlah KH Muhammad Munawwir bin Abdullah Rosyad Pondok Pesantren Al- Munawwir Krapyak Yogyakarta, Selasa (3/2/2023) mengatakan kehebatan seorang kiai bisa dilihat dari para santri dan jasanya yang bermanfaat. (Foto: tangkapan layar Youtube Krapyak TV)
Syarif Abdurrahman
Kontributor
Yogyakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri mengatakan kehebatan seorang kiai bisa dilihat dari para santri dan jasanya yang bermanfaat untuk orang banyak.
Menurut tokoh yang sering disapa Gus Mus ini,sosok kiai hebat itu bisa dilihat pada sosok KH Muhammad Munawwir yang memiliki warisan berupa santri ahli Al-Qur'an dan Pesantren Krapyak.
Baca Juga
Periode Awal Pesantren Krapyak
Hal ini disampaikannya dalam Majelis Haul dan Haflah Khotmil Qur'an Putri, Haul ke-84 Al-Maghfurlah KH Muhammad Munawwir bin Abdullah Rosyad Pondok Pesantren Al- Munawwir Krapyak Yogyakarta, Selasa (3/2/2023).
"Kiai itu bisa dilihat dari santrinya. Saya membayangkan Kiai Munawwir itu masyaallah. Rata-rata santri Kiai Munawwir itu ahli Al-Qur'an dan tindak lakunya pun sesuai Al-Qur'an," jelasnya.
Gus Mus sangat kagum akan sosok KH Munawwir karena berhasil mendidik santri menjadi hamilul Qur'an lafdzan ma'nan wa amalan.
Contoh santri Kiai Munawir yaitu Kiai M Arwani Amin, pendiri Pesantren Yanbu'ul Qur'an, pondok huffadz terbesar yang ada di Kota Kudus.
Sanad Qiraat Sab'ah didapatkan Kiai Arwani dari KH Munawwir. Belajarnya dimulai pada pukul 02.00 WIB dinihari sampai menjelang Subuh.
Santri Kiai Munawwir lainya yaitu Kiai Muntaha. Seorang hamilul Qur'an asal Kalibeber, Wonosobo yang memiliki santri cukup banyak.
Bagi Gus Mus, kalau orang yang hafal Al-Qur'an saja sangat banyak, tapi hafal sekaligus memiliki sikap dan tingkah laku yang Qur'ani cukup langka.
"Ketika saya bertemu KH Arwani, keilmuannya sangat luas dan sekaligus sangat tawadlu. Melihat santri Kiai Munawir yang sangat luar biasa, saya jadi membayangkan bagaimana hebatnya Kiai Munawir," imbuhnya.
Dikatakan, jasa Kiai Munawwir yang tidak kalah besarnya yaitu berdirinya Pesantren Krapyak. Krapyak jadi tempat belajar dari berbagai tokoh Al-Qur'an Nusantara.
"Amal Kiai Munawir sangat luar biasa, santrinya tersebar di seluruh Nusantara. Saya kira sanad utama Al-Qur'an di abad 20 adalah Kiai Munawir," imbuhnya.
Gus Mus sendiri pernah belajar di Pesantren Krapyak. Baginya, Pesantren Krapyak dan kiai-kiai dulu serius sekali mendidik santrinya. Ia dulu belajar Al-Qur'an ke putranya Kiai Munawwir yaitu Kiai Abdul Qodir.
Saat belajar Al-Qur'an, Gus Mus pernah merasakan belajar bab taawudz hingga dua minggu. Lalu belajar membaca Al-Fatihah selama tiga bulan.
"Itu baru Kiai Qodir, bagaimana dengan Kiai Munawwir sendiri, bisa setahun belajar Al-Fatihah saja," ungkapnya.
Saat ini, banyak tokoh besar yang merasakan manfaat dari Pesantren Krapyak karena pernah belajar Al-Qur'an. Ketika ia ketemu orang di mana saja, di Jakarta atau semisalnya, sangat banyak orang cerita mendapatkan jasa belajar Al-Fatihah di Krapyak. Tidak terhingga jumlah. Itu baru Al-Fatihah saja.
"Kita harus bersyukur ada sangkut pautnya (sambung sanad) ke Kiai Munawwir. Baik lewat jalur nasab maupun jalur santri, bahkan santrinya santri Kiai Munawir," tandasnya.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua