Wakil Gubernur Jawa Tengah, KH Taj Yasin Maimoen sedang menyampaikan pidato dalam acara Silaturahim Virtual dan Doa Bersama. (Foto: Tangkapan layar)
Muhamad Abror
Kontributor
Jakarta, NU Online
Wakil Gubernur Jawa Tengah KH Taj Yasin Maimoen mengajak kepada pengelola pesantren untuk selalu menjadi suri tauladan dalam penanganan pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Gus Yasin dalam acara Silaturahmi Vitual dan Doa Bersama Asosiasi Para Gus (Asparagus) Jawa Tengah dan DIY yang diselenggarakan melalui zoom dan disiarkan langsung di kanal youtube TV NU, Rabu (11/8).
“Atas nama pribadi, pemerintah Jawa Tengah, dan Asparagus, saya mengajak kepada para kiai dan gus yang memiliki banyak santri untuk melakukan pencegahan Covid-19,” ajak Gus Yasin dalam acara yeng bertajuk Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H serta Mensyukuri dan Mengisi 76 Indonesia Merdeka.
Dalam sambutannya, putra almarhum KH Maimoen Zubair itu juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pesantren-pesantren yang telah menyelenggarakan vaksinasi. Menurutnya, sebagai lembaga yang dijadikan suri tauladan banyak masyarakat, pesantren telah melakukan langkah yang tepat.
“Kita butuh orang orang-orang berpengaruh untuk menjadi contoh dalam penanganan Covid-19, para kiai dan gus adalah di antaranya," jelasnya.
Dikatakan Gus Yasin, pandemi Covid-19 tidak hanya butuh usaha-usaha dzahir, tetapi juga harus diimbangi dengan usaha-usaha batin. Pemerintah telah berupaya melakukan usaha dzahir itu. Acara doa virtual ini merupakan usaha batinnya.
“Kita berharap, dengan silaturahim virtual dan doa bersama yang diselenggarakan oleh Asparagus ini bisa memberikan motivasi kepada masyarakat, khususnya Jawa Tengah dan DIY untuk senantiasa beristighfar dan bertaubat kepada Allah swt,” tegas Gus Yasin.
Ajak Donor Plasma Konvalesen
Gus Yasin mengakui apresiasi pesantren dalam mendukung penanganan pendemi Covid-19 selama ini, terutama dengan penyelenggaraan vaksinasi. Tetapi, belum begitu terlihat yang melakukan donor plasma konvalesen yang sedang dibutuhkan pasien Covid-19.
Oleh karena itu, Gus Yasin mengajak pesantren untuk turut juga dalam donor plasma konvalesen. “Saya berharap, agar para kiai dan gus yang santri-santrinya sempat terpapar Covid-19 dan telah sembuh, untuk ikut melakukan donor plasma konvalesen,”tambahnya.
Kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu menjelaskan, donor plasma konvalesen hanya bisa dilakukan oleh orang yang pernah terpapar virus Covid-19. Selain itu, donor harus dilakukan oleh orang berusia di atas 17 tahun. Untuk perempuan hanya mereka yang belum pernah hamil.
“Untuk alurnya, bagi pesantren yang hendak donor plasma konvalesen, silakan hubungi PMI kabupaten kota guna diambil sampel dan diarahkan. Doakan kami di pemerintah agar bisa mengemban amanat yang saat ini kita jalani,” pungkas Gus Yasin.
Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua