Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Gusdurian Peduli mengirimkan bantuan kepada tenaga kesehatan, tenaga pemakaman, dan relawan Covid-19. Bantuan itu berupa paket Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri dari baju hazmat cover all, masker, sepatu boots, dan paket imun seperti susu, vitamin, serta probiotik.
Ketua Umum Gusdurian Peduli Gus A’ak Abdullah Kudus mengatakan, bantuan-bantuan itu dikirim ke beberapa wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di antaranya Kabupaten Lumajang, Probolinggo, Mojokerto, Kediri, Klaten, Boyolali, Pati, dan Purwokerto.
Bantuan tersebut merupakan titipan amanah dari Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (Iluni FEB UI) yang dikumpulkan melalui penggalangan donasi di kitabisadotcom. Bantuan itu memang sengaja dikirimkan kepada para tenaga kesehatan dan tenaga pemakaman itu sebagai bentuk apresiasi yang sangat tinggi atas jasa serta ketangguhan dalam menghadapi Covid-19.
“Kami sengaja mengirim bantuan kepada tenaga kesehatan, tenaga pemakaman, dan relawan Covid-19. Bantuan ini sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa-jasa mereka selama ini karena telah menjadi garda terdepan penanganan pandemi Covid-19,” terang Gus A'ak kepada NU Online, Sabtu (18/9/2021).
Gus A’ak menegaskan bahwa para tenaga kesehatan, tenaga pemakaman, hingga relawan Covid-19 itu sangat berjasa besar karena telah membantu masyarakat Indonesia yang terdampak pandemi. Bahkan, melakukan kerja-kerja kemanusiaan dengan mempertaruhkan keselamatan dan nyawa.
“Jasanya luar biasa. Mereka ada di barisan paling depan menyelamatkan orang lain tanpa mengkhawatirkan keselamatannya sendiri. Maka kami merasa perlu untuk mengirim bantuan kepada mereka untuk setidaknya membantu mereka mengurangi risiko atau hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Gus A’ak.
Karena para tenaga kesehatan itu berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19, banyak dari mereka yang akhirnya berguguran. Pusara Digital Lapor Covid-19 (www.laporcovid19.org) mencatat hingga 19 September 2021 terdapat 2032 tenaga kesehatan yang gugur akibat melawan Covid-19.
Terbanyak gugur adalah dokter sebanyak 730 orang. Kemudian perawat 670 jiwa, bidan 388 orang, dan apoteker 48 orang. Lalu disusul ahli teknologi laboratorium medik (47), petugas rekam radiologi (10), petugas sanitarian (5), petugas ambulans dan terapis gigi (4), tenaga farmasi dan elektromedik (3), epidemiolog (2), entomologi kesehatan dan fisikawan medik (1), serta tenaga kesehatan lainnya sebanyak 70 orang.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua