Nasional

Habib Luthfi Ajak Figur Publik Imbangi Informasi Hoaks untuk Jaga Keutuhan Bangsa 

Senin, 9 November 2020 | 12:15 WIB

Habib Luthfi Ajak Figur Publik Imbangi Informasi Hoaks untuk Jaga Keutuhan Bangsa 

Habib Luthfi erima ucapan selamat setelah dikukuhkan menjadi Doktor Honoris Causa oleh Unnes Semarang (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Semarang, NU Online

Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) Habib Lutfi bin Ali Yahya mengajak para publik figur untuk membersihkan jagad maya dari informasi hoaks untuk menjaga keutuhan bangsa.

 

"Selain hoaks, ujaran dan narasi kebencian juga membanjir, bahkan menjadi menu instan yang setiap hari nyaris dikonsumsi generasi milenial. Ini sangat membahayakan keutuhan dan kelangsungan masa depan bangsa," kata Habib Luthfi.

 

Ajakan itu disampaikan Habib Lutfi saat menyampaikan pidato pengukuhan gelar kehormatan 'doktor honoris causa' yang diterimanya dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Aula Kampus Unnes Pasekaran Gunungpati, Semarang Senin (9/11).

 

Di depan senat universitas, majlis profesor Unnes, dan undangan yang mengikuti upacara pengukuhan ini Habib Luthfi menyampaikan, kalau hoaks, ujaran, dan narasi kebencian dibiarkan secara bebas dikonsumsi generasi milenial tanpa ada kontra narasi, perimbangan, atau netralisasi akan memicu terjadinya chaos yang pada akhirnya akan mengancam persatuan bangsa.

 

"Karena itulah para publik figur harus mengambil inisiatif mewarnai dunia maya dan medsos dengan konten-konten dakwah yang menyejukkan dan menarik di mata kaum milenial," tegasnya.

 

Dia menambahkan,  dakwah selama ini menjadi salah satu strategi ulama dalam membangun masyarakat. Agenda ini dapat dimaksimalkan untuk menetralisir hoaks, ujaran, dan narasi kebencian melalui dakwah-dakwah yang menyejukkan sebagiamana yang dilakukan nabi Muhammad SAW.

 

"Nabi Muhammad dalam  berdakwah selalu mengajak untuk meninggalkan yang tidak baik dan menjalankan yang baik-baik. Karena mengajak tentu nada ajakannya lemah lembut, tidak keras dan mengancam," ucapnya.

 

Melalui materi pidato pengukuhan berjudul 'Strategi Komunikasi Pemberdayaan Umat dan Sejarah Kebangsaan' Habib Luthfi mengatakan, para walisongo yang sukses melakukan dakwah Islam di Indonesia lebih mengedepnkan ajakan-ajakan ke arah kebaikan yang menyejukkan, tidak membangun narasi ancaman dan kebencian.

 

"Berdakwah harus sabar dan tekun seperti yang dilakukan para walisongo yang berhasil mengedepankan Islam di Indonesia dapat diterima dengan tangan terbuka, "pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz