Nasional

Hilal Tampak, Awal Sya'ban 1443 H Jatuh Jumat Besok

Kamis, 3 Maret 2022 | 20:45 WIB

Hilal Tampak, Awal Sya'ban 1443 H Jatuh Jumat Besok

Ilustrasi bulan Sya'ban. (Dok. NU Online)

Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan awal Sya'ban 1443 H jatuh pada Jumat, 4 Maret 2022. Keputusan ini didasarkan pada laporan tim rukyat yang berhasil melihat hilal pada Kamis Pon 29 Rajab 1443 H / 3 Maret 2022 M.


“Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Sya'ban 1443 H bertepatan dengan Jumat Wage 4 Maret 2022 M (mulai malam Jumat) atas dasar rukyah,” kata KH Sirril Wafa, Plt Ketua LF PBNU, melalui Surat Pengumuman Nomor: 005/LF–PBNU/III/2022 yang ditandatangani pada Kamis (3/3/2022).


Ada empat lokasi yang berhasil melihat hilal, yakni 1) Condrodipo, Gresik, Jawa Timur, 2) STIBA Makassar, Sulawesi Selatan, 3) Pantai Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan, dan 4) POB Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
 


Sebagai informasi, metode perhitungan Ilmu Falak menunjukkan keadaan hilal sudah berada jauh di atas ufuk, tepatnya +8 derajat 12 menit 00 detik dan lama hilal 36 menit 9 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Kamis Pon 2 Maret 2022 pukul 12:46:14 WIB.

Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 6 derajat 55 detik 22 menit selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada 6 derajat 23 menit 22 detik selatan titik barat.


Adapun kedudukan hilal berada pada  0 derajat 32 menit 00 detik utara matahari dalam keadaan miring ke urara dengan elongasi 10 derajat 23 menit 00 detik.


Berdasarkan hisab yang sama maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua, yakni sebesar 7 derajat 16 menit dengan lama hilal di atas ufuk 32 menit 11 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh dengan tinggi hilal 8 derajat 26 menit dan lama hilal di atas 38 menit 10 detik.


Karena di seluruh Indonesia tinggi hilal adalah positif, maka pada saat matahari terbenam hilal masih di atas ufuk. Artinya, tinggi hilal di seluruh Indonesia secara keseluruhan sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah (hilal mungkin teramati).


Sebelumnya, PBNU melalui LF PBNU telah menginstruksikan para ahli falak dan perukyat NU di seluruh tingkatan pengurus NU, pesantren, dan perguruan tinggi NU untuk melakukan observasi rukyatul hilal.


“Lembaga Falakiyah PBNU menginstruksikan kepada para perukyah Nahdlatul Ulama se–Indonesia untuk melaksanakan rukyah awal bulan Sya'ban 1443 H pada hari Kamis Pon, 29 Rajab 1443 H / 3 Maret 2022,” begitu bunyi surat Instruksi nomor 004/LF–PBNU/III/2022 yang ditandatangani Plt Ketua dan Plt Sekretaris LF PBNU KH Sirril Wafa dan Muh Ma'rufin Sudibyo pada Rabu (2/3/2022).


Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori