Isi MoU PBNU-Kementerian PPPA soal Kolaborasi Pemberdayaan Perempuan dan Anak dengan Lembaga serta Banom NU
Rabu, 5 Februari 2025 | 17:00 WIB

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi (kanan) dan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kedua dari kanan) menandatangani si MoU tersebut berkaitan erat dengan pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak, Rabu (5/2/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru saja menandatangani Memorendum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia (PPPA) saat pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Komferensi Besar (Konbes) NU di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Rabu (5/2/2025).
Penandatangan ini dilakukan oleh Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi dan Ketua Umun (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Kepada NU Online, Arifa menjelaskan bahwa isi MoU tersebut berkaitan erat dengan pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak yang dikolaborasikan dengan lembaga-lembaga serta Badan Otonom (Banom) yang ada di PBNU, seperti NU Care-LAZISNUÂ dan Muslimat NU.
"Kita lebih fokus, banyak sih sebenarnya dengan Keluarga Maslahat, kemudian nanti dengan Muslimat NU, dengan LAZISNUÂ bagaimana penguatan pemberdayaan perempuan dan juga perlindungan anak di tingkat desa," katanya usai menghadiri pembukaan itu.
Sebelumnya, Ketua Umun (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengaku telah siap untuk melanjutkan agenda konsolidasi yang sebelumnya telah dirancang dari tahapan pertama hingga keempat. Saat ini, katanya, telah masuk fase keempat yaitu melanjutkan agenda.
"Semua telah berhasil telah kita laksanakan dengan baik dan sambil meneruskan berbagai macam agenda yang memang sudah berjalan dengan baik, maka saat ini kita masuk fase keempat yaitu fase gaspol untuk melaksanakan agenda-agenda Nahdlatul Ulama," katanya disambut tepuk tangan para peserta.Â
Lebih lanjut, Gus Yahya menerangkan bahwa fase agenda konsolidasi ini telah dijalankan tanpa henti dengan mengerahkan segala daya kekuatan sejak awal kepengurusan.Â
"Kita ini mulai dari fase konseptualisasi design-design yang hendak kita kembangkan, fase kampanye untuk membangkitkan semangat baru untuk membangkitkan moral seluruh jajaran kader dan warga Nahdlatul Ulama yang," jelasnya.
Tak hanya bersama Menteri PPPA, Ketum PBNU juga menandatangani MoU dengan dua menteri dan tiga lembaga tinggi negara.Â
Pertama, Gus Yahya menandatangani soal Hak Asasi Manusia (HAM) bersama Wakil Menteri HAM Mugianto.
Kedua, Gus Yahya menandatangani MoU soal pekerja bersama Menteri P2MI, Abdul Kardi Karding.Â
Ketiga, penandatanganan MoU soal ketahanan negara yaitu antara Gus Yahya dengan Gubernur Lemhannas, Tb Ace Hasan SyadziliÂ
Keempat, penandatanganan MoU soal pangan antara Gus Yahya dengan Dirut Perun Bulog Wahyu Suprayono.Â
Kelima, penandatanganan MoU soal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) antara Gus Yahya dengan Kepada BGN Dadan Hindayana.
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
KH Bisri Syansuri (1): Nasab dan Sanad Keilmuan
3
Khutbah Jumat: Marhaban Ramadhan, Raih Maghfirah dan Keberkahan
4
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
5
Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan
6
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
Terkini
Lihat Semua