Nasional

Istana Jelaskan Urgensi Transformasi PCO Jadi Badan Komunikasi Pemerintah

NU Online  ·  Rabu, 17 September 2025 | 20:45 WIB

Istana Jelaskan Urgensi Transformasi PCO Jadi Badan Komunikasi Pemerintah

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus juru bicara presiden, Prasetyo Hadi. (Foto: Setpres)

Jakarta, NU Online 

Setelah melantik sejumlah pejabat baru dalam reshuffle jilid ke-3 Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto juga melakukan perubahan pada struktur komunikasi kepresidenan. 


Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) kini resmi ditransformasi menjadi Badan Komunikasi Pemerintah (BKP).


Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus juru bicara presiden, Prasetyo Hadi menegaskan bahwa perubahan ini bukanlah pembentukan lembaga baru, melainkan transformasi dari PCO ke BKP. 


Ia menjelaskan langkah ini diambil agar komunikasi pemerintah lebih sinkron, baik di pusat maupun daerah.


"Yang pertama adalah, ini bukan membentuk badan baru, tetapi mentransformasi, perubahan dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan menjadi Badan Komunikasi Pemerintah," kata Prasetyo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025) dikutip NU Online dari Youtube Sekretariat Presiden.


Prasetyo menambahkan bahwa transformasi dilakukan untuk memperbaiki pola komunikasi publik pemerintah.


Ia mengibaratkan langkah ini seperti mengganti pemain dalam pertandingan sepak bola untuk meningkatkan peluang kemenangan.


"Iya, masa kita mau mengganti tidak dalam rangka memperbaiki. Harapannya kan begitu, ini kan ibarat main bola ini kita ganti pemain dengan harapan bisa memenangkan pertandingan kan begitu," ucapnya.


Prasetyo menekankan pentingnya sinkronisasi komunikasi lintas level pemerintahan. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan perlunya penataan agar penyampaian program pemerintah berjalan lebih terkoordinasi.


"Cakupannya juga bisa pemerintah, di sini termasuk bagaimana nanti kita mensinkronkan komunikasi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah daerah terhadap seluruh program-program yang sedang dan akan dikerjakan oleh pemerintah," ujarnya.


Menurutnya, BKP akan mengambil alih tugas dan fungsi yang sebelumnya dijalankan PCO. Untuk sementara, struktur keanggotaan BKP akan diisi oleh pejabat yang sebelumnya bertugas di PCO.


"Itu (PCO) ya, bukan dibubarkan, tetapi apa yang selama ini menjadi tugas fungsi PCO sekarang, nanti dengan keppres baru yang menyebutkan di situ menjadi badan komunikasi pemerintah dipindahkanlah tugas fungsi PCO ke dalam Badan Komunikasi Pemerintah," jelas Prasetyo.


Dalam reshuffle kali ini, Kepala PCO Hasan Nasbi turut diberhentikan dari jabatannya. Sebagai penggantinya, Presiden Prabowo melantik Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah.


Angga menegaskan bahwa BKP akan memperkuat koordinasi dan komunikasi antar kementerian/lembaga agar kebijakan pemerintah dapat tersampaikan secara lebih baik kepada publik.


"Mungkin ada fungsi jubir, ada juga fungsi kita mensinkronkan, mengoordinasikan agar K/L tentang kebijakan-kebijakan pemerintah dapat tersampaikan dengan utuh, dengan baik, jadi tidak ada tumpang tindih," jelas Angga.


Ia menambahkan, ke depan BKP akan bekerja memperkuat komunikasi publik pemerintah agar seluruh program dapat diterima dengan jelas oleh masyarakat.


Angga juga menyampaikan akan segera melakukan koordinasi peralihan dengan mantan Kepala PCO, Hasan Nasbi.


"Saya akan bertemu dengan Pak Hasan Nasbi, tentunya saya ucapkan terima kasih kepada Pak Hasan Nasbi yang selama ini sudah banyak membantu pemerintah," paparnya.


Angga menegaskan, meski sudah tidak menjabat, Hasan Nasbi tetap akan membantu pemerintah dalam memperkuat komunikasi kebijakan publik.


"Dan beliau juga akan tetap membantu kami di pemerintah, membantu Badan Komunikasi ini untuk terus menyampaikan apa yang menjadi kebijakan-kebijakan publik," pungkasnya.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang