Kasus Influenza di China, Potensi Penyebaran di Indonesia Kecil
Rabu, 1 Januari 2025 | 15:00 WIB
Joko Susanto
Kontributor
Jakarta, NU Online
Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif menjelaskan bahwa masyarakat di tidak perlu khawatir berlebihan dengan virus influenza yang tengah marak di China. Sebab, ia menilai kecil kemungkinannya menyebar ke Indonesia.
Baca Juga
Melihat Virus Corona dari Dalam China
"Saya kira tidak menjadi problem saat ini dan tidak perlu khawatir virus ini sampai ke Indonesia. Saya menduga kecil sekali kasus ini akan menjadi satu pandemi atau menyebar," katanya kepada NU Online, Selasa (31/12/2024).
Syahrizal beranggapan bahwa sebetulnya apa yang terjadi di China bagian utara itu merupakan hal yang biasa saja. Setiap tahunnya ada peningkatan kasus influenza dan penyakit saluran pernafasan sedikit berat karena faktor cuaca dingin atau suhu disana meningkat. Menurutnya, wabah China saat ini merupakan bagian dari sesional flu atau flu yang muncul pada musim dingin.
"Saya tidak melihat atau pun tidak mendapatkan informasi kasus kematian dalam kasus tersebut dan memang terjadi lonjakan peningkatan tapi hal ini biasa saja terjadi setiap tahun," ujar Syahrizal yang juga Plt Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) itu.
Menurutnya, kasus kematian akibat wabah flu jarang sekali terjadi. Jika dipersentasekan bisa sampai 0,5 persen dari 1000 kasus yang meninggal hanya 2 orang.
"Tetapi hal ini perlu juga menjadi perhatian karena ada virus lain, yakni Human Metapneumovirus," terangnya
Ia menjelaskan, terkait wabah ini proses penularan Human Metapneumovirus (HMPV) bisa dari orang ke orang. Gejala HMPV seperti H1N1, yaitu virus influenza tipe A. Gejala yang ditimbulkan juga sama seperti virus flu burung yaitu H9N2.
Menurutnya, virus itu terjadi karena musim dingin banyak orang berkumpul dan tidak banyak yang keluar rumah sehingga terjadi penularan yang cepat.
Ia menyarankan, jika terjadi gejala flu biasa saja ada batuk, demam, lalu ada nyeri otot, pusing ringan cukup diobati obat flu biasa tetapi ketika ada infeksi sekunder tentu harus diobati anti biotik.
Syahrizal pun menyarankan untuk langkah pencegahan masyarakat bisa memakai masker karena penularan flu busa melalui batuk, bersin dan udara. Hal itu juga bisa dicegah dengan menjaga pola makan bergizi dan ventilasi udara rumah.
Sebagaimana diketahui, sebagian masyarakat China memadati area rumah sakit setempat. Mereka dilaporkan tengah mengalami gejala akibat wabah flu. Penyakit ini teridentifikasi termasuk ke dalam jenis Human Metapneumovirus (HMPV), yaitu jenis virus saluran pernafasan yang diidentifikasi sejak 2021.
Di media sosial, banyak beredar video yang menunjukkan antrean panjang di rumah sakit, terutama di bagian anak-anak. Banyak orang tua datang ke rumah sakit sejak dini hari untuk mendapatkan nomor antrean agar anak mereka bisa segera ditangani.
Banyak ruang infus di rumah sakit dipadati pasien hingga tak ada tempat kosong tersisa. Kekhawatiran masyarakat semakin meningkat, terutama karena sebagian besar warganet mencurigai bahwa gejala ini lebih serius daripada flu biasa.
Diketahui dalam periode 2-8 Desember 2024, sebanyak 40 wabah mirip flu dilaporkan, dan tingkat deteksi virus flu meningkat di provinsi utara dan selatan. Virus HMPV bisa menyerang anak kecil, orang tua, serta anak muda yang imunitasnya rendah.
Awal mula gejala virus HMPV mirip seperti Pandemi Covid-19 seperti batuk, demam, hidung tersumbat serta bronkitis atau pneumonia. Sampai saat ini China belum mengeluarkan vaksin berlisensi aman untuk mengatasi wabah penyakit HMPV ini.
Menurut Syahrizal, virus tersebut tidak menjadi pandemi karena bukan strain baru yang mengkhawatirkan.
Terpopuler
1
PWNU Jabar Keluarkan Surat Edaran: Larang Pengurus JATMAN Ikut Kegiatan PATMAN
2
Khutbah Jumat: Mengawali Tahun Baru dan Rajab dengan Peningkatan Spiritual
3
Menggabungkan Puasa Rajab dengan Qadha Ramadhan
4
Khutbah Jumat: Keistimewaan Rajab sebagai Bulan yang Dimuliakan
5
Apa Itu OCCRP dan Bagaimana Mereka Memilih Orang Paling Korup Sedunia?
6
3 Hadits Ini Tegaskan Anjuran Perbanyak Puasa di Bulan Rajab
Terkini
Lihat Semua