Kemenhaj Akan Tambah Jumlah Petugas Pembimbing Ibadah Haji Perempuan
NU Online · Kamis, 6 November 2025 | 14:30 WIB
Suci Amaliyah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) berjanji mengupayakan peningkatan jumlah petugas pembimbing ibadah (bimbad) haji perempuan dalam penyelenggaraan Haji 2026. Hal ini disampaikan Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu (5/11/2025).
"Peran pembimbing perempuan menjadi aspek krusial agar setiap jamaah wanita mendapatkan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan ibadah dan kenyamanan mereka selama di tanah suci," ujarnya.
Kehadiran mereka memastikan setiap jamaah haji perempuan memperoleh pendampingan yang sesuai kebutuhan selama ibadah haji. "Ini termasuk aspek kenyamanan dan bimbingan ibadah yang sensitif gender di Tanah Suci," kata Gus Irfan.
Irfan menjelaskan, kehadiran pembimbing perempuan akan memperkuat aspek perlindungan jamaah wanita, terutama dalam pelayanan di pemondokan, tempat ibadah, serta kegiatan bimbingan rohani yang membutuhkan pendekatan sensitif gender.
"Langkah ini menjadi bagian dari visi Kemenhaj untuk mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji yang lebih ramah jamaah, inklusif, dan berlandaskan prinsip kesetaraan layanan bagi seluruh calon haji Indonesia," ungkapnya.
Upaya peningkatan ini dilakukan melalui pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, dan peningkatan kompetensi bagi pembimbing yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU).
"Program pelatihan mencakup pedagogi, fiqih haji, serta keterampilan komunikasi dan manajemen kelompok jamaah. Dengan peningkatan kualitas dan kuantitas pembimbing, haji 2026 diharapkan berlangsung lebih profesional dan berorientasi pada kepuasan jamaah,” ujar Irfan.
Diketahui, Kementerian Haji dan Umrah RI telah menerbitkan rencana perjalanan ibadah haji 1447 Hijriyah/2026 Masehi setelah sebelumnya telah memutuskan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) bersama Panitia Kerja (Panja) Haji Komisi VIII DPR RI.
"Proses operasional jamaah haji Indonesia Insya Allah akan dimulai pada 21 April 2026 atau bertepatan dengan 4 Dzulqa’dah 1447 Hijriyah, yang ditandai jamaah mulai memasuki asrama haji," ujar Juru Bicara Kemenhaj Ichsan Marsha secara terpisah.
Sebelumnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendorong jumlah pembimbing ibadah haji perempuan pada pelaksanaan haji mendatang ditambah.
"Kami mendorong agar petugas pembimbing ibadah haji dari masing-masing provinsi harus ada yang perempuan, karena pendekatan bahasa, pendekatan budaya, dan lainnya itu perlu petugas yang berasal dari daerah masing-masing,” kata Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi.
Menteri PPPA menjelaskan, pentinnya haji ramah perempuan karena terkait masalah kesehatan reproduksi perempuan. "Kalau perempuan ada masa yang selalu dialami yaitu menstruasi, kondisi istihadhah. Ini perlu ada konsultasi khusus," jelas Arifah.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua