Ketum PBNU: Forum Afkar 2021 Bangkitkan Gerakan Intelektual Kaum Muda NU
Rabu, 7 April 2021 | 06:05 WIB
Kiai Said berharap agar Forum Afkar yang tahun ini diselenggarakan dapat menjaga dan mengawal kualitas Tashwirul Afkar yang pernah luar biasa ketika zaman Gus Dur. (Foto: istimewa)
Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengaku merasa bangga sekaligus bersyukur karena Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU menggelar Forum Afkar secara virtual selama dua hari, pada 7-8 April 2021.
"(Forum Afkar) ini paling tidak, minimal, bisa membangkitkan kembali gerakan intelektual kaum muda NU. Saya rasa belakangan ini sunyi, sepi, dan ada kevakuman dari gerakan intelektual NU ini. Paling tidak, ada degradasi," ungkap Kiai Said saat menjadi pembicara kunci di pembukaan Forum Afkar 2021 secara virtual, Rabu (7/4) pagi.
Ia mengatakan bahwa ketika KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memimpin NU, kajian-kajian intelektual sangat ramai digelar. Karena itu, Kiai Said berharap agar Forum Afkar yang tahun ini diselenggarakan dapat menjaga dan mengawal kualitas Tashwirul Afkar yang pernah luar biasa ketika zaman Gus Dur.
"Tashwirul Afkar ini juga digagas oleh para kiai pada sepuluh tahun sebelum deklarasi NU, maka kita harus jaga kualitasnya. Bahkan kita tingkatkan dan dorong lebih berkualitas lagi daripada yang sekarang. Ini membutuhkan upaya-upaya yang serius dari semua pihak, terutama dari para penulisnya," tegas Kiai Said.
Forum Afkar 2021 ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-36 Lakpesdam PBNU. Kiai Said berharap, di momentum harlah ini, Lakpesdam semakin cemerlang dalam menyampaikan dan menyuguhkan pemikiran-pemikiran intelektual yang bisa dibaca banyak orang, melalui Jurnal Tashwirul Afkar yang dimiliki.
"Mudah-mudahan dengan ulang tahun ini Lakpesdam semakin kokoh, semakin kuat, semakin jaya, dan semakin cemerlang dalam menyampaikan dan menyuguhkan pemikiran-pemikiran intelektual yang bisa dibaca banyak orang dengan Jurnal Tashwirul Afkar. Lakpesdam juga mudah-mudahan semakin berperan dalam mencetak kader di kalangan NU itu sendiri," harap Kiai Said.
Sementara itu, Ketua Lakpesdam PBNU H Rumadi Ahmad menjelaskan, Afkar Forum 2021 merupakan inisiatif yang dilakukan karena mengalami kegelisahan dalam mengelola Jurnal Tashwirul Afkar. Ia merasa kesulitan mencari penulis naskah yang kredibel dan layak dimuat di dalam jurnal itu.
"Kemudian kami berpikir mencari terobosan bagaimana supaya proses penulisan itu bisa kita tampung. Lalu ada masukan dari para sarjana dan kita buatlah Forum Afkar tahun 2021 ini," tutur Rumadi.
Forum Afkar ini merupakan pekerjaan lintas negara. Terbukti seorang yang ditugaskan menjadi Koordinator Forum Afkar 2021, Suhadi Cholil, saat ini sedang berada di Perth, Australia. Acara ini dipersiapkan tidak terlalu lama tetapi mampu terlaksana dengan baik.
"Banyak sekali ternyata tulisan-tulisan yang disampaikan kepada panitia, kemudian diseleksi dan hanya ada 20 tulisan yang nanti akan dipresentasikan untuk hari ini dan besok, 7-8 April 2021," jelasnya.
"Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada semua penulis yang sudah menyampaikan tulisannya kepada Afkar Forum. Mudah-mudahan nanti akan ada pengayaan-pengayaan dan bisa kita lihat bersama-sama tulisan-tulisan yang nanti akan dipresentasikan," imbuh Rumadi.
Presenter yang akan memaparkan hasil tulisannya bukan hanya dari kalangan mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi di Indonesia. Namun, terdapat pula mahasiswa yang sedang menempuh program Doktor Ilmu Filsafat (PhD) dari berbagai macam negara.
"Seperti dari Belanda, Jepang, Inggris, Singapura yang juga akan meramaikan diskusi kita selama dua hari ini," ujar Rumadi.
Koordinator Forum Afkar Suhadi Cholil menjelaskan, gelaran agenda Lakpesdam PBNU itu mengambil tema Islam Asia Tenggara, Populisme, dan Tantangan Global. Kajian-kajian yang dilakukan fokus akan menyoroti dan mendiskusikan Islam Nusantara sebagai kekuatan kreatif dalam konteks tantangan populisme yang menggejala baik di tingkat nasional, maupun di tingkat global.
Dijelaskan, Forum Afkar merupakan kolegium (badan) para Penulis Jurnal Tashwirul Afkar. Suhadi yakin bahwa pada penyelenggaraan pertama tahun ini pun, sudah tampak kalau Forum Afkar akan menjadi sebuah forum yang melampaui tujuannya.
Forum Afkar bisa terselenggara karena dukungan dari banyak pihak. Tak terkecuali pelibatan para discussant atau pembahas sebanyak 12 orang. Suhadi menyebut beberapa pembahas yang akan tampil di Forum Afkar yakni Oman Fathurrahman, Alissa Wahid, Ulil Abshar Abdalla, Maria Ulfah Anshori, dan Nur Rofiah.
"Semoga ke depan forum ini terus berkembang bagi diskursus organik antara para sarjana, peneliti, dan gerakan sosial keagamaan. Alhamdulillah, ada cukup banyak pelamar bagi para presenter, tapi yang bisa kita tampung karena keterbatasan tidak lebih dari 20 presenter," jelas Suhadi.
Para presenter banyak berasal dari kampus-kampus atau lembaga di Indonesia, baik negeri maupun swasta, baik kampus agama maupun kampus umum. Mereka berasal dari berbagai kota seperti Banda Aceh, Jakarta, Pontianak, Jember, Kudus, Jepara, Surabaya, Yogyakarta, Mojokerto, dan Tulungagung.
"Forum ini juga akan dihiasi presentasi dari sahabat-sahabat kita baik yang sekarang menjadi scholar (sarjana) maupun yang menjadi mahasiswa S3 yang sekarang berada di Belanda, Australia, Inggris, Singapura, dan Jepang. Mereka bukan dari kampus yang biasa, tetapi dari kampus ternama di dunia internasional," terang Suhadi.
"Forum Afkar 2021 memang baru dilaksanakan pertama kali, tapi semoga tidak menjadi forum yang terakhir. Semoga ini terus berlanjut di masa-masa yang akan datang," tutupnya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua