Nasional

Kongres Ke-18, Muslimat NU Gelar Peringatan Malam Nisfu Syaban dan Pemberian Ijazah Amalan

Jumat, 14 Februari 2025 | 06:00 WIB

Kongres Ke-18, Muslimat NU Gelar Peringatan Malam Nisfu Syaban dan Pemberian Ijazah Amalan

Peringatan Malam Nisfu Syaban dan pemberian ijazah dalam rangkaian Kongres Ke-18 Muslimat NU di Masjid Al-Mabrur Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (13/2/2025) malam. (Foto: dok. panitia)

Surabaya, NU Online

Peringatan Malam Nisfu Sya'ban digelar, sebagai rangkaian acara Kongres Ke-18 Muslimat NU, di Masjid Al-Mabrur Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada Kamis (13/02/2025) malam.


Acara ini dihadiri oleh Syekh Ahmad Mohammad Mabruk Al Khusaini dari Mesir dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim.


Pantauan di lokasi, kegiatan ini diikuti seluruh peserta Kongres Muslimat NU. Jamaah ibu-ibu Muslimat NU tampak memenuhi Masjid Al-Mabrur hingga meluber ke halaman.


Acara diawali dengan shalat maghrib berjamaah yang diimami oleh Syekh Ahmad Mohammad Mabruk Al Khusaini. Setelah itu, jamaah membaca surat Yasin sebanyak 3 kali dengan dipandu Nyai Hj Lilik Noer Cholidah Badrus.


Setelah membaca surat Yasin, selanjutnya ada pembacaan doa Nisfu Sya’ban oleh KH Asep Saifuddin Chalim. Acara dilanjut dengan shalat isya berjamaah yang dipimpin oleh Syekh Ahmad Mohammad Mabruk Al Khusaini.


Peringatan Malam Nisfu Sya'ban ini juga diisi dengan pemberian ijazah amalan dari Syekh Syahrowi dan ijazah shalat hajat 12 rakaat yang dibacakan oleh KH Asep Saifuddin Chalim.


Kiai Asep mengatakan bahwa Kongres Muslimat NU ini mendapatkan banyak ijazah. Ia kemudian menjelaskan tentang kunci kekayaan yakni dengan membaca shalawat 1000 kali.


"Barangsiapa yang membaca shalawat kepada Allah satu kali, maka limpahan kasih sayang Allah untuknya 10 kali, dan barangsiapa yang membaca shalawat 10 kali maka Allah akan limpahkan 100 kali. Apabila membaca shalawat 100 kali maka Allah akan melimpahkan 1000 kali, dan apabila membaca shalawat sampai 1000 kali maka Allah mengharapkan tubuhnya tidak akan disentuh oleh neraka," katanya.


“Amalannya cukup 100 kali saja selesai shalat Shubuh dan Ashar,” lanjutnya.


Ijazah selanjutnya yakni laa ilaha ilallah. Sebab orang yang senang membaca laa ilaha ilallah akan mendapatkan imbalan kebaikan di akhirat. Laa ilaha ilallah adalah zikir paling utama yang dibaca para nabi.


Lebih lanjut, dalam hadits disebutkan seandainya langit-langit dan bumi-bumi ini dijadikan satu segala sesuatu yang ada di dalamnya dalam satu timbangan, laa ilaha ilallah berada dalam timbangan dan benar-benar itu menunjukkan tiada tuhan selain Allah.


“Tidak pernah terbesit dalam pikiran kita bergantung pada selain Allah. Maka kalimat laa ilaha ilallah lebih berat timbangannya daripada langit-langit dan bumi-bumi,” terangnya.


Selanjutnya, ijazah agar rezeki mudah dan utang lunas, yaitu dibacanya cukup 3x setiap selesai shalat.


"Yang artinya, Ya Allah cukupkan lah saya dengan yang halal dari panjenengan dan yang haram. Cukupkan saya dengan yang halal dan haram saja, jauhkan dari haram. Dan berikan lah saya kecukupan dan kekayaan dengan pemberian dari panjenegan," jelasnya.


Terakhir, ada ijazah doa untuk menolak segala macam bahaya termasuk sihir yakni bismillahirrahmanirrahim dibaca 21 kali sebelum tidur.


Turut hadir dalam acara itu Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah pengurus.


Kontributor: Yulia Novita Hanum