LPBI PBNU Ajak Masyarakat Siaga Hadapi Musim Pancaroba hingga Awal November
NU Online Ā· Jumat, 24 Oktober 2025 | 19:00 WIB
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim pancaroba. Perpindahan musim kemarau ke musim penghujan ini diperkirakan berlangsung hingga awal November 2025.
āPerubahan cuaca yang tiba-tiba pagi panas terik, sore hingga malam hujan deras adalah bentuk dari labilitas atmosfer dan gejala pancaroba,ā ujar Kurniasih Zulhadji, Anggota LPBI PBNU, kepada NU Online pada Jumat (24/10/2025).
Kurniasih menyampaikan bahwa dampak dari musim pancaroba adalah banjir bandang yang telah terjadi di beberapa daerah akibat dari curah hujan yang tinggi. Wilayah Sumatra Utara, tepatnya di Kabupaten Batubara, Kota Medan, dan Kota Tebing Tinggi terjadi banjir pada Senin (13/10/2025).Ā
Sementara, di Kabupaten Aceh Jaya banjir melanda delapan kecamatan pada Sabtu (18/10/2025). Di Kabupaten Cilacap, sebanyak 65.094 unit rumah terdampak akibat banjir bandang pada Senin (13/10/2025).
Ia menyampaikan bahwa masyarakat perlu memahami tanda-tanda musim pancaroba agar bisa mengantisipasi dampaknya.
āPancaroba ini bukan hal baru, tapi intensitasnya semakin kuat. Kita perlu menyesuaikan pola hidup dan memperhatikan kesehatan tubuh,ā ucapnya.
Kurniasih menyampaikan bahwa musim pancaroba juga dapat memicu penyakit musiman, seperti demam, flu, dan batuk. Ia mengingatkan masyarakat untuk menjaga asupan gizi, terutama pada anak-anak yang rentan terkena penyakit.
āSistem imun anak-anak cenderung lemah terhadap perubahan suhu yang drastis, maka penting bagi orang tua untuk memastikan asupan bergizi seimbang,ā katanya.
Menurutnya, kesiapsiagaan masyarakat perlu dimulai dari lingkungan keluarga. LPBI PBNU mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan diri dan menyiapkan perlengkapan dasar untuk menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem, seperti banjir.
āKami mengimbau agar setiap keluarga memiliki tas siaga bencana berisi dokumen penting, obat-obatan, dan perlengkapan darurat. Ini langkah sederhana, tapi sangat berguna jika sewaktu-waktu terjadi banjir atau evakuasi,ā ujar Kurniasih.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Instagramnya melaporkan hasil analisis perkembangan musim yang didominasi musim hujan sebesar 43,8 persen (306 ZOM).
Wilayah yang mengalami musim hujan meliputi sebagian Aceh, sebagian Sumatra Utara, sebagian Sumatra Selatan, sebagian Lampung, Bangka Belitung, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, DKJ, sebagian Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur bagian timur, sebagian Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan bagian utara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Maluku, dan sebagian Pulau Papua.
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua