Mendiktisaintek: Inovasi Harus Menyentuh Kehidupan Nyata Masyarakat
NU Online · Kamis, 30 Oktober 2025 | 22:30 WIB
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto saat menyampaikan materi seminar. (Foto: tangkapan layar Youtube BRIN Indonesia)
M Fathur Rohman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyerukan agar riset dan inovasi di Indonesia tidak berhenti di ruang laboratorium, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Hal itu ia sampaikan dalam webinar menjelang Hari Inovasi Indonesia 2025 yang jatuh pada 1 November dengan tema Masa Depan Indonesia: Dari Ide ke Dampak Nyata, pada Kamis (30/10/2025).
“Penelitian yang baik bukan hanya menghasilkan teori, tetapi mampu menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Brian dikutip NU Online melalui Youtube BRIN Indonesia.
Menurutnya, inovasi yang menyentuh pada masyarakat adalah inovasi yang memberikan solusi nyata pada kemaslahatan.
“Inovasi sejati adalah yang memberikan solusi nyata bagi kehidupan," tuturnya
Ia menegaskan, masa depan Indonesia sangat bergantung pada kemampuan bangsa menguasai sains dan teknologi. Ia mengungkap visi Presiden Prabowo Subianto yakni penguasaan Iptek adalah jalan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Namun, ia mengingatkan bahwa penguasaan teknologi bukan berarti sekadar menjadi pengguna tetapi bangsa Indonesia harus berani menjadi pencipta solusi.
“Kita ingin riset-riset di kampus dan lembaga penelitian tidak hanya menghasilkan laporan, tapi juga menciptakan produk dan teknologi yang bisa digunakan masyarakat,” jelasnya.
Inovasi dalam bidang pertanian, kesehatan, dan energi dapat langsung membantu masyarakat kecil jika diarahkan dengan benar. Misalnya, teknologi irigasi hemat air untuk petani, alat kesehatan sederhana bagi Puskesmas, atau energi alternatif murah di desa.
Baca Juga
Menjaga Kultur Inovasi NU
Brian menekankan pentingnya mengubah cara pandang perguruan tinggi agar tidak terisolasi dari kebutuhan masyarakat. Kampus, menurutnya, harus menjadi pusat budaya inovasi yang hidup berdampingan dengan rakyat.
“Kampus tidak boleh menjadi menara gading. Ia harus hadir di tengah masyarakat, mendengarkan masalah mereka, lalu mencarikan solusi berbasis riset,” ujarnya.
Ia meminta para dosen dan mahasiswa untuk aktif menjalin kerja sama dengan pelaku UMKM, pemerintah daerah, dan industri sekitar kampus.
“Jangan tunggu industri datang. Datangi mereka, tawarkan hasil riset yang bisa membantu mereka tumbuh,” terangnya.
Brian menilai, inovasi hanya akan berhasil jika ada kolaborasi antara pemerintah, kampus, peneliti, industri, dan masyarakat. Ia mengapresiasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang membuka akses fasilitas riset bagi kampus di seluruh Indonesia.
“Kita ingin membangun ekosistem inovasi yang terbuka dan kolaboratif. Pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat harus berjalan bersama,” katanya.
Ia menambahkan, kementeriannya juga tengah memperkuat pendanaan riset terpadu agar hasil penelitian lebih mudah diterapkan di dunia industri maupun masyarakat.
Brian mengajak seluruh pemimpin perguruan tinggi dan peneliti muda untuk mengubah cara pandang terhadap inovasi bukan sekadar mengejar publikasi ilmiah, tetapi menghadirkan manfaat langsung.
“Hari Inovasi Indonesia harus menjadi momentum bagi kita semua untuk menjadikan riset sebagai alat memperbaiki kehidupan masyarakat,” ujarnya.
“Kita ingin setiap peneliti merasa bangga karena hasil karyanya membantu petani, nelayan, pelajar, dan masyarakat kecil," tambahnya.
Ia optimistis bahwa Indonesia mampu menjadi kekuatan inovasi baru di Asia, asalkan seluruh pihak memiliki semangat yang sama yaitu menciptakan kemajuan yang berakar pada kebutuhan nyata rakyat.
“Inovasi bukan milik segelintir orang, tapi gerakan bersama dari ruang kelas, laboratorium, hingga desa,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
Terkini
Lihat Semua