Nasional

Mensos Syaifullah Yusuf Minta Bantuan Muslimat NU Atasi Problem Kemiskinan

Kamis, 13 Februari 2025 | 08:00 WIB

Mensos Syaifullah Yusuf Minta Bantuan Muslimat NU Atasi Problem Kemiskinan

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf saat Sidang Pleno VI Kongres Ke-18 Muslimat NU di hadapan puluhan ribu Muslimat NU se-Indonesia di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (12/2/2025). (Foto: NU Online/Haekal)

Surabaya, NU Online

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meminta agar Muslimat NU se-Indonesia dapat ikut terlibat dalam penurunan angka kemiskinan sebesar 52,45 persen, tertinggi ada Pulau Jawa dengan tiga provinsinya yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.


Hal itu dikatakannya saat Sidang Pleno VI Kongres Ke-18 Muslimat NU di hadapan puluhan ribu Muslimat NU se-Indonesia di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (12/2/2025).


"Muslimat perlu menyadari sekarang bahwa anak-anak rentan makin banyak, siapa itu? Balita terlantar, anak terlantar yaitu anak yang lahir tanpa tanggung jawab bapaknya. Selain itu ada lagi penyandang disabilitas, lansia terlantar bukan nggak punya anak tapi anaknya sendiri tidak mampu merawat orang tuanya," ujarnya.


Kemudian, lanjutnya, Muslimat juga dihadapkan dengan golongan masyarakat yang berpendapatan rendah, korban bencana, warga binaan, korban kekerasan, korban Napza dan HIV/AIDS, serta termasuk di dalamnya perempuan rentan.


"Ini mereka yang harus mendapatkan perlindungan tentu Muslimat punya kapasitas dengan kemampuan untuk turut merawat perempuan-perempuan ke depan," jelasnya.


"Mudah-mudahan yang di sini (menunjuk persentase Jawa Timur, Barat, dan Tengah) selesai semua mengecil, mengecil, mengecil semua, dengan program terarah, terpadu dan berkelanjutan dengan komando langsung Presiden Prabowo," tambahnya.


Gus Ipul juga ikut mengapresiasi berbagai program baru yang sudah diresmikan oleh Khofifah, di antaranya adalah program Mustika Darling, Mustika Mesem, dan Mustika Segar.


"Itu semua hal-hal yang luar biasa. Salah satunya Muslimat terlibat dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem," katanya.


Ia juga mengutip perkataan Prabowo pada pelantikan presiden lalu terkait memberantas kemiskinan dan membuat orang miskin bahagia


"Perkataan Pak Prabowo ketika dilantik; Cita-cita bangsa kita adalah bangsa yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo, bangsa yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur, bangsa dimana rakyat cukup pangan, cukup sandiang cukup papan. Cita-cita kita adalah melihat wong cilik iso gemuyu, wong cilik bisa senyum, bisa tertawa," jelasnya.


Turut hadir mendampingi Gus Ipul, yaitu Ketua PBNU KH Miftah Faqih, Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofur, serta Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Paransa, Menteri PPPA Afiatul Choiri Fauzi.


Acara tersebut menjadi penutup pada rangkaian Kongres Ke-18 Muslimat NU di hari ketiga. Besok, pada Kamis (13/2/2025), akan ada Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Ketum Muslimat NU dan disusul dengan Sidang Pleno VIII dan XI.