Operasi Kemanusiaan ke Gaza, TNI Kerahkan Pasukan Khusus di Bawah Komando Jenderal Bintang Tiga
NU Online · Senin, 24 November 2025 | 20:00 WIB
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (Kiri) Panglima TNI Agus Subiyanto (Kanan) saat menyampaikan pernyataan pers (Foto: NU Online/Fathur)
M Fathur Rohman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan persiapan pengiriman kontingen penjaga perdamaian Indonesia untuk misi internasional di Gaza telah memasuki fase krusial.
Ia menyebut misi besar ini akan dipimpin langsung oleh seorang perwira tinggi bintang tiga, menandakan skala operasi yang sangat besar dan strategis.
Proses seleksi sudah berjalan dan struktur pasukan dirancang menyeluruh dengan melibatkan kekuatan darat, udara, hingga laut.
Baca Juga
Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Islam
“Untuk kontingen pasukan pemelihara perdamaian sudah masuk tahap seleksi. Kemudian rencana nanti dipimpin oleh jenderal bintang tiga. Di bawahnya ada tiga brigade, tiga brigade komposit,” ujar Agus usai rapat tertutup bersama Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/2025).
Agus menjelaskan bahwa setiap brigade komposit akan didukung unit-unit vital yang dibutuhkan dalam operasi kemanusiaan. Elemen tersebut meliputi satu batalyon kesehatan untuk penanganan medis, satu batalyon konstruksi untuk kebutuhan infrastruktur darurat, serta unit bantuan tempur dan mekanis.
Selain pasukan darat, TNI juga menyiapkan armada pendukung untuk mobilisasi dan bantuan kemanusiaan dari udara dan laut.
“Kita menyiapkan helikopter, kemudian pesawat C-130 Hercules, dan dua kapal rumah sakit dari Angkatan Laut lengkap dengan helikopter,” kata Agus.
Menurut Agus, proses rekrutmen dilakukan melalui standar tinggi untuk memastikan kesiapan personel yang akan ditempatkan di wilayah konflik.
“Untuk rekrutmen pasukan, yang pertama adalah tes kesehatan tentunya harus memiliki kesehatan yang baik. Kemudian fisik yang baik, dan psikologi juga,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa tim pendahulu baru akan diberangkatkan setelah mandat resmi diberikan. “Apabila sudah ada kejelasan, kita akan kirim personel ke sana untuk memastikan situasi dan penempatan pasukan,” jelas Agus.
Di sisi lain, Ketua Komisi I DPR Utut Adianto menekankan bahwa tidak semua informasi terkait misi perdamaian dapat dibuka ke publik karena menyangkut strategi nasional.
“Kalau poin-poinnya, silakan ditanyakan ke Pak Menhan atau Panglima TNI, termasuk rencana besar mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza yang jumlahnya sekitar 20.000 personel,” ujar Utut.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua