PBNU Gelar Bathsul Masail Pra-Munas dan Konbes NU 2025, Berikut Materi Lengkap yang Dibahas

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Bahtsul Masail pra-Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Koferensi Besar NU tahun 2025 dengan tema Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Mashlahat di Gedung PBNU lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Jumat (24/1/2025).

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf membuka Bahtsul Masail pra-Munas dan Konbes NU 2025 yang menjadi salah satu rangkaian hari lahir (Harlah) ke-102 NU dengan harapan dapat memperkuat konsolidasi organisasi.

“Sebetulnya memasuki tahun ke-4 dari kepengurusan, sejak awal fokus kita dalam tiga tahun ini terlihat dari kegiatan dan capai-capaianya terutama pada konsolidasi organisasi,” ujar, Gus Yahya, sapaan akrabnya.

Ia menyampaikan dengan kegiatan dan capaian tersebut memberikan dampak pengaruh dan dampak secara nyata bagi masyarakat melalui kinerja yang baik dengan konsolidasi yang rutin.

“Setelah tiga tahun dengan berbagai masa dan upaya, bahwa konsolidasi kita telah mencapai 70 persen dari target yang diadakan, karena kita telah sudah punya organisasi yang terstruktur,” katanya.

Gus Yahya mengatakan melalui Harlah tahun ini, PBNU melanjutkan desain-desain yang telah disusun sejak awal kepengurusan.

“Kita juga sudah melalukan uji coba, penerapan dari desain yang dibuat sejak awal (kepengurusan). Seperti kegiatan pelatihan kader, beberapa yang lain GKMNU (Gerakan Keluarga Maslahat Nadhlatul Ulama) kita baru nemu modelnya, begitupun dalam sistem bahtsul masail,” katanya.

  

Menurutnya, melalui kegiatan Bahtsul Masail Munas NU akan membahas masalah-masalah yang berasal dari wilayah-wilayah yang ada di Indonesia dan dunia untuk mendapatkan kebijakan dan arahan dari pandangan NU.

“Saya kira kalau bahwa kegiatan bahtsul masail dalam rangka munas, maka konsekuensi dari masalah-masalah internal yang akan terpengaruh atau konsekuensi dalam NU itu sendiri, yang nanti kita pikirkan,” ujar Gus Yahya.

“Kalau ada hal-hal yang menyangkut di eksternal, kita juga bisa minta tanggapan ke bahtsul masail, tentu pertimbangan dengan kalkulasi-kalkulasi yang matang, dan kosekuensinya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Steering Committee KH Amin Said Husni menyampaikan bahwa acara bahtsul masail pra-munas dan konbes menjadi forum untuk memanatangkan atsilah yang akan dibawah ke munas pada 5-7 Februari 2025.

“PBNU telah meminta PWNU untuk mengusulkan atsilah masail, maudhuiyah, waqiiyah, qonuniyah dan telah ditampung oleh tim yang menangani ini. Hari ini akan dimatangkan,” katanya.

“Sebelumnya sudah berkonsultasi dengan Rais Aam untuk menyaring atsilah dari berbagai pihak di wilayah. Karena banyak sekali atsilah yang masuk, lalu difilter, dipilih dan dikonsultasikan oleh Rais Aam,” lanjutnya.

 

Adapun materi Bahtsul Masail Munas NU 2025 sebagai berikut.

Komisi Bahtsul Masail Waqi'iyah (problematika aktual)

1. Pelibatan Diri Dalam Konflik Negara Lain
2. Perdagangan Karbon
3. Konsep Uang Kerta Dalam Kewajiban Zakat (kategori: I’adatun Nadhar)
4. I’adatun Nadhar Hasil Munas 2023 tentang Penyembelihan Dam
5. Perniagaan Aset di Atas Tanah Wakaf

Komisi Bahtsul Masail Maudhu'iyah (masalah keagamaan tematik dan kasuistik)

1. Fiqih Filantropi
2. Murur di Muzdalifah dan Mina tanpa Mabit
3. Problematika Pajak dalam Islam
4. Hak dan Kewajiban Muslim di Negara Non-Muslim
5. Kontrak Sosial Politik Pemimpin dan Rakyat

Komisi Bahtsul Masail Qonuniyah (persoalan perundang-undangan)

1. Larangan Menggunakan Media Sosial bagi Anak di Bawah Umur
2. Regulasi Jual Beli Minuman Beralkohol
3. Pencatatan Pernikahan oleh Dukcapil bagi Perkawinan yang Tidak Tercatat di KUA