Jakarta, NU Online
PBNU melalui Lembaga Dakwah mengirimkan kembali delapan orang da'i untuk memperdalam ilmu dakwah melalui program Tadribud Du'at wal Aimmat yang digelar Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Pengiriman dai kali ini merupakan yang keempat kalinya.
"Program ini dimulai Mei tahun ini. Ini merupakan kerja sama sebagai tindak lanjut dari kunjungan Grand Syekh Al-Azhar ke PBNU," ujar KH Bukhori Muslim, salah seorang pengurus Lembaga Dakwah PBNU sebelum melepas keberangkatan peserta ke bandara Soekarno Hatta, di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (1/11) sore.
Bukhori menjelaskan, para dai NU tersebut akan berada di Mesir selama dua bulan. Mereka akan memperdalam materi-materi tentang dakwah, dan diperkuat kembali pengetahuan ilmu nahwu, Sharaf, fiqih, ulumul Qur'an, dan lain sebagainya.
"Mereka akan bertemu dan bersama-sama dengan para dai dari berbagai negara. Dari negara yang penduduk Muslim-nya minoritas pun ada. Ada Taiwan, Amerika Serikat, pokoknya hampir tiap negara diundang Al-Azhar. Nah, dari Indonesia diwakili NU," ujarnya.
Pada peserta tiga gelombang sebelumnya, kata Bukhori, peserta yang dikirim NU bisa dikatakan memuaskan. Mereka dikenal para masyaikh Al-Azhar, menguasai forum. Perwakilan NU sering diminta membaca Al-Qur'an, menyampaikan sambutan perwakilan peserta, utusan NU dikenal.
Menurut Bukhori, delapan orang peserta ini akan menjadi gelombang terakhir tahun ini. Al-Azhar kembali mengundang NU untuk program yang sama dengan kuota 100 orang di tahun 2020.
"Polanya masih sama, dibuat dalam beberapa gelombang, dengan lama dua bulan. Lembaga Dakwah tengah menyiapkan para kader da'i untuk dikirim pada awal tahun," pungkasnya.
Sebelum berangkat, delapan peserta Tadribud Du'at wal Aimmat tersebut dilepas Ketua PBNU Bidang Dakwah dan Masjid KH Abdul Manan A Ghani. Selain mendoakan mereka, Kiai Manan meminta agar mereka bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan tersebut.
NU diundang dalam program Tadribud Du'at wal Aimmat setelah Grand Syekh Al-Azhar Ahmad At-Thayyib berkunjung ke PBNU, akhir tahun lalu. Selain program tersebut, Al-Azhar juga memberikan beasiswa untuk kader NU yang berminat dalam bidang-bidang umum seperti kedokteran dan ilmu-ilmu sains.
Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Kendi Setiawan