PBNU Salurkan Donasi ‘Sahur Time’ untuk Santri dan Guru Ngaji Terdampak Covid-19
Jumat, 19 Juni 2020 | 10:00 WIB
Bantuan itu hasil donasi program Sahur Time yang ditayangkan Kompas TV selama Ramadhan lalu. (Foto: NU Online/Abdul Rahman Ahdori)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Pengurus Pusat NU Care-Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah NU (LAZISNU) menyalurkan bantuan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) kepada santri dan guru ngaji terdampak Covid-19. Kegiatan dipusatkan di Masjid Raya KH Hasyim As’yari Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (19/6).
Bantuan itu hasil donasi program Sahur Time yang ditayangkan Kompas TV selama Ramadhan lalu. Program terlaksana atas kerjasama PBNU, Kompas TV, Aswaja TV, dan NU Online.
Penggalangan yang disiarkan secara langsung saat acara Sahur Time tersebut berhasil menghimpun Rp1,5 milliar. Semuanya diperuntukan masyarakat terutama yang berada di Jabodetabek yang terkena dampak Covid-19.
Host Sahur Time yang juga koordinator kegiatan penyaluran Sembako, Syaifullah Amin mengatakan donasi yang khusus diperuntukan santri dan guru ngaji berjumlah Rp. 881.148.036 sementara penerima manfaat santri dan guru ngaji yang akan diberikan Sembako berjumlah 3.000 orang. Penanggung jawab penyalur Sembako adalah NU Care-LAZISNU.
“Alhamdulillah, penggalangan donasi mencapai lebih dari Rp 800 juta dan disalurkan dalam bentuk Sembako melalui NU Care-LAZISNU, lembaga zakat yang akuntabel dan memang sudah berpengalaman menyalurkan amanah dari para donatur,” kata Amin.
Ia berharap kerjasama PBNU, Aswaja TV dan Kompas TV bisa terus dilanjutkan sehingga banyak masyarkat Indonesia yang bisa terbantu. Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada para donatur yang telah menyumbangkan bantuannya kepada Kompas TV melalui tayangan Program Sahur Time.
Ditempat yang sama, Ketua PP NU Care-LAZISNU, H Achmad Sudrajat, menyatakan bahwa donasi Sembako yang dibagikan NU Care-LAZISNU tentu akan bermanfaat di masyarakat.
Apalagi untuk mereka yang menimba ilmu di pesantren dan guru-guru ngaji di lingkungan perkotaan dan majlis taklim. Sebab, selama ini mereka tidak ada yang menjamin gazi atau tunjangan lain.
Donasi ini, kata Sudrajat, Insyaallah sangat membantu dan manfaat. Karena dari mana lagi penghasilan mereka para guru ngaji, Majelis Taklim dan juga santri di tengah pandemi seperti ini.
"Para guru ngaji misalkan mendapat penghasilan lewat mengajar. Di tengah wabah ini bagaimana mereka memenuhi kebutuhan ekonominya. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Kompas TV atas kerjasamanya,” tuturnya.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Tidak Kena PPN 12%
2
Kronologi Santri di Bantaeng Meninggal dengan Leher Tergantung, Polisi Temukan Tanda-Tanda Kekerasan
3
Kenaikan PPN 12 Persen Berpotensi Tingkatkan Pengangguran dan Kolapsnya UMKM
4
Kisah Inspiratif Endah Priyati, Guru Sejarah yang Gunakan Komik sebagai Media Belajar
5
Ketum PBNU Respons Veto AS yang Bikin Gencatan Senjata di Gaza Kembali Batal
6
Bahtsul Masail Kubra Internasional, Eratkan PCINU dengan Darul Ifta’ Mesir untuk Ijtihad Bersama
Terkini
Lihat Semua