Pengiriman Bantuan Warga Terdampak Gempa Bawean Terkendala, Butuh Bantuan Kapal Tambahan
Kamis, 28 Maret 2024 | 12:30 WIB
Kondisi di Pelabuhan Paciran bantuan dari PMI Provinsi mandek sudah tiga hari, Rabu (27/3/2024). (Foto: NU Peduli Bawean/Antonius)
Suci Amaliyah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Permasalahan penanggulangan bencana saat ini adalah sarana transportasi dari Gresik menuju Pulau Bawean. Akibatnya, banyak logistik yang menumpuk dan tidak terangkut.
Manager Kelembagaan NU Care-LAZISNU Bawean Ending Syarifuddin Rauf mendorong agar pemerintah memberi tambahan trip kapal Gili Iyang supaya logistik bantuan bisa masuk ke Bawean lebih cepat.
"Sekarang di lapangan banyak bantuan justru masyarakat belum terima. Itu tidak ada pemerataan. Bahaya juga terlalu lama di jalan apalagi kalau sifatnya makanan cepat saji," kata Ending kepada NU Online, Rabu (26/3/2024).
Ending mengungkapkan, kondisi Bawean mulai turun hujan, sementara warga masih banyak yang mengungsi tanpa tenda.
"Bantuan tenda dibutuhkan karena rata-rata warga tidur tanpa atap, pakai terpal seadanya," tuturnya.
Selain itu, Endang melaporkan kebutuhan sehari-hari untuk warga mulai menipis dan harus segera dipikirkan logistiknya.
"Kapasitas kapal yang mengangkut bantuan kan terbatas, harus ditambah," pinta Endang.
Tak hanya soal kebutuhan sembako saja, NU Bawean berharap bantuan tenaga kesehatan mulai diturunkan untuk cek kesehatan warga, lantaran kondisi pengungsi yang harus tidur di tengah lapang.
"Kita juga harap tim kesehatan mulai turun lapangan. NU Bawean akan mencoba meminta tim ARSINU (Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama) dan dokter NU untuk turun ke Bawean," tandasnya.
Buka Posko
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) membentuk tim khusus dan mendirikan posko bantuan tanggap bencana gempa bumi di Pulau Bawean. Tim ini salah satu tugasnya adalah menyalurkan bantuan dari sejumlah instansi kepada warga terdampak gempa.
Tim Relawan Tanggap Bencana PCNU Bawean ini sebelumnya melakukan asesmen rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan, baik kategori berat, sedang, maupun ringan. Mereka juga melakukan pendataan terhadap hal-hal yang dibutuhkan warga.
Ketua Tim Relawan Tanggap Bencana NU Bawean Ustadz Nur Syam menjelaskan, sementara ini hal yang paling dibutuhkan oleh warga adalah alat berteduh dan makanan.
Warga yang rumahnya ambruk dan rata dengan tanah, tentu sangat membutuhkan uluran tangan para donatur. Kesedihan yang dirasakan pun kian bertambah, mengingat saat ini menyambut hari raya Idul Fitri.
"Kesedihannya pasti bertambah, yang mestinya ikut merayakan hari raya dengan penuh bahagia sebagaimana biasanya, tapi justru sudah tidak punya rumah dan lain-lain," ucapnya, seperti dilansir NU Online Jatim.
Donasi LAZISNU
NU Online Super App bekerja sama dengan NU Care-LAZISNU PBNU mengharap uluran tangan Anda semua untuk berdonasi bagi korban bencana di Indonesia, termasuk gempa di Tuban dan Bawean. Caranya mudah, buka aplikasi NU Online Super App lalu klik banner "Yuk, Bantu Korban Bencana".
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua