Nasional

Peserta Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024 Ziarahi Makam Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari

Rabu, 26 Juni 2024 | 10:45 WIB

Peserta Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024 Ziarahi Makam Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari

Para peserta Multaqo Nasional Ulama Al-Quran 2024 menziarahi makam Pendiri NU KH Hasyim Asyari di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Rabu (26/6/2024) pagi. (Foto: NU Online/Afrillia)

Jombang, NU Online

Peserta Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024 mengikuti sesi ziarah ke makam Pendiri Nahdlatul Ulama Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Rabu (26/6/2024).


Ratusan peserta tampak antusias memadati komplek makam sejak pukul 06.00 WIB. Sesi ziarah merupakan bagian dari rangkaian acara yang mengawali Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (PP JQHNU).


Secara khidmat, para peserta mengikuti lantunan tahlil dan doa bersama. Setelah selesai membaca tahlil, tampak beberapa peserta memanfaatkan waktu untuk mengabadikan momen dengan berfoto bersama.


Terlihat antusiasme para jamaah yang berkesempatan mengunjungi langsung makam KH Hasyim Asy'ari, terutama peserta yang berasal dari luar Pulau Jawa. Bagi mereka, momen berziarah ke makam kakek dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini belum tentu bisa dilakukan setiap tahun.


Salah satunya Husrina, peserta Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an yang berasal dari Pimpinan Cabang (PC) JQHNU Maros, Sulawesi Selatan. Ia memanfaatkan waktu untuk mengambil video singkat di kompleks pemakaman tempat Gus Dur disemayamkan.


"Saya biasanya hanya bisa lihat (Pondok Pesantren Tebuireng) dari TV atau youtube. Alhamdulillah sekarang bisa berziarah langsung (ke makam KH Hasyim Asy'ari) dengan berkah Al-Qur'an," kata Husrina.


Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya bisa hadir di acara Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an. Baginya, perubahan acara dari kongres menjadi multaqo tidak menjadi persoalan. Terlebih silaturahim sebagai esensi dari pertemuan para ulama Al-Qur'an tetap terlaksana.


"Sebelumnya untuk mengikuti acara ini kan awalnya kongres ya, kemudian berubah jadi multaqo. Saya kira tidak ada masalah. Kami tujuannya ke sini untuk belajar dan silaturahim dengan para ulama Qur'an," kata Husrina.


Husrina mengungkapkan harapannya agar acara Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an ini diselenggarakan setiap tahun.


 "Semoga Multaqo ini bisa diadakan tiap tahun agar kami bisa saling silaturahim dan belajar dari diskusi para ahli tentang ilmu Al-Quran," harapnya.


Senada dengan Husrina, peserta dari Makassar yang juga anggota Pimpinan Wilayah (PW) JQHNU Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Maria mengungkapkan harapannya agar Multaqo Nasional bisa menjadi agenda tahunan.


"Sepertinya Multaqo ini harus dijadikan agenda tahunan, ya. Supaya kami bisa mengambil ibrah dan inspirasi berharga dari pertemuan ulama Qur'an di Nusantara ini," kata Maria.


Ia bersama 75 orang anggota rombongan PW JQHNU dari Sulsel tiba di Ponpes Madrasatul Qur'an, Tebuireng, Jombang pada Selasa (25/6/2024).


Maria mengaku bersyukur karena bisa melihat langsung perhelatan Multaqo Nasional ini. Ia bahkan disambut hangat oleh panitia di lokasi acara.


"Alhamdulillah kami menyaksikan langsung persiapan Multaqo Nasional Ulama Qur'an ini dan disambut dengan ramah oleh panitia," katanya.


Ia beserta rombongan siap mengikuti seluruh rangkaian acara hingga kembali ke Sulawesi Selatan pada Jumat (28/6/2024).


Usai ziarah makam KH Hasyim Asy'ari, para peserta melanjutkan ziarah ke makam Pendiri Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an KH Yusuf Masyhar yang terletak di dalam area pelaksanaan Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024.


Para peserta kemudian bersiap untuk mengikuti agenda Pembukaan Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024 sesuai jadwal pada pukul 10.00 WIB.

 

Multaqo Nasional Ulama Al-Qur'an 2024 yang diselenggarakan oleh JQHNU dapat terlaksana dengan dukungan PBNU serta berbagai pihak, antara lain Bank Negara Indonesia (BNI), Danone Indonesia, Bank Syariah Indonesia (BSI), Kemenag RI, Perum Bulog, PT. Kereta Api Indonesia (KAI), dan Baznas.