PP IPPNU Dorong Santri Kuasai Dunia Digital dan Pengembangan Ekonomi
Jumat, 24 Januari 2020 | 01:45 WIB
Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Pondok Pesantren Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur selama tiga hari, Kamis-Sabtu (23-25) di Gedung Serbaguna Hasbullah Said, Sabtu (23/1).
Pada kesempatan ini, semua utusan IPPNU dari seluruh wilayah Indonesia bakal merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi. Di antara kebijakan yang akan diambil adalah mendorong penguasaan santri terhadap dunia digital dan pengembangan ekonomi santri. Keduanya saat ini sudah menjadi tren kalangan anak muda NU dan santri.
Ketua Umum PP IPPNU Nurul Hidayatul Ummah mengungkapkan, dua hal di atas merupakan fokus utama dalam perhelatan Rakernas kali ini. Untuk itu, perlu adanya kajian atau pembahasan mendalam dengan melibatkan semua kader IPPNU yang ada di Indonesia. Yang pasti, kata dia, IPPNU ke depan akan memberikan perhatian lebih untuk mewujudkan isu strategis di kalangan anak muda NU ini.
"Ke depan, kita akan menfokuskan bagaimana dunia digital dikuasai para santri agar santri semakin luar biasa perannya baik di tingkat nasional maupun internasional," katanya saat menyampaikan sambutan.
Kalangan santri saat ini tidak bisa anti terhadap digital lantaran perannya yang dinilai cukup bisa membantu terhadap perkembangan di berbagai aspek. Termasuk aspek-aspek yang bersentuhan langsung dengan internal santri, seperti pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) atau pengembangan potensi-potensi yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat yakni 'Santri Goes Beyond Digital Suciety'.
"Kami mengusung tema itu karena kami merasa santri memiliki andil yang lebih untuk masuk di dunia digital. Mereka nantinya akan memberikan sumbangsih penuh untuk bangsa Indonesia agar menjadi SDM unggul dan menjadi negara maju," jelasnya.
Peran digital, kata dia, sudah merambah ke semua lini kehidupan. Tidak terkecuali dalam bidang usaha perekonomian. Banyak kalangan pengusaha hari ini yang mengembangkan usahanya lewat pengoptimalan peran digital. Oleh karena itu, perkembangan ini harus disambut baik oleh para santri. Ia meyakini, ke depan dua fokus ini akan terwujud dengan baik.
Adanya program One Pesantren One Product (OPOP) yang dicanangkan oleh pemerintah di beberapa wilayah menjadi angin segar akan terwujudnya upaya IPPNU tersebut dengan cepat, khususnya dalam hal pengembangan ekonomi santri. Tinggal IPPNU dan pihak pemerintah bisa membangun mitra sebaik mungkin.
"Mohon doanya agar kami istiqamah menciptakan generasi muda NU yang cinta terhadap NKRI, berakhlakul karimah, dan generasi yang memajukan Indonesia," ungkapnya.
Menurut data Pendis Kemenag RI 2020 yang dicantumkan panitia Rakernas IPPNU pada kerangka acuan kegiatan bahwa jumlah pesantren di Indonesia mencapai 27.218. Jumlah yang tak sedikit itu menunjukkan komunitas pesantren memiliki masa depan yang menjanjikan di bidang ekonomi. Namun, sampai saat ini masih sedikit pesantren yang memanfaatkannya menjadi kekuatan kemandirian ekonomi.
Rakernas IPPNU dibuka resmi oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin ditandai dengan penekanan tombol didampingi Menaker Ida Fauziah, Menkop UMKM Teten Masduki, Wamenag Zainut Tauhid, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua