Nasional

Presiden Sarbumusi Serukan Kemerdekaan dan Pemulihan Ekonomi Palestina di Forum BRICS

NU Online  ·  Rabu, 3 Desember 2025 | 17:30 WIB

Presiden Sarbumusi Serukan Kemerdekaan dan Pemulihan Ekonomi Palestina di Forum BRICS

Presiden Sarbumusi Irham Ali Saifuddin saat di Forum BRICS, Brasil. (Foto: dok. pribadi)

Jakarta, NU Online

Presiden Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifuddin menyerukan pentingnya negara-negara anggota BRICS untuk mulai fokus pada pemulihan ekonomi dan restorasi mata pencaharian bagi penduduk Palestina sebagai bagian dari agenda Palestina merdeka.


Irham menyatakan hal itu di hadapan Osama Alhaj Ahmad, Deputy Head of the Trade Union Working Committee of the Popular Front fro the Liberation of Palestine dalam forum BRICS People’s Summit 2025, dalam puncak pertemuan kelompok masyarakat sipil di Rio de Janeiro, Brasil, Senin (1/12/2025) waktu setempat.


“BRICS tidak seharusnya berhenti pada isu kemerdekaan Palestina, tetapi juga harus menyusun agenda multilateral bersama untuk pemulihan ekonomi masyarakat Palestina, termasuk inklusi Palestina dalam rantai pasok ekonomi global, terutama di antara negara-negara anggota BRICS," katanya kepada NU Online.


Irham menambahkan bahwa BRICS juga perlu mengambil langkah serupa bagi negara-negara yang saat ini tengah menghadapi embargo, seperti Kuba, Venezuela, dan Iran.


"Hal yang sama juga harus dilakukan oleh BRICS untuk negara-negara dunia yang saat ini sedang mengalami embargo seperti Kuba, Venezuela dan Iran,” tegasnya.


Lebih lanjut, Irham meminta negara-negara anggota BRICS untuk bersatu dan menyusun standar internasional yang mengatur produk dan komoditas di antara sesama negara anggota.


“Selama ini, atas nama standardisasi komoditas tertentu, segelintir negara maju mengatur ekonomi negara-negara yang lebih lemah. Atas nama standar ini pula, segelintir negara maju telah mengkooptasi ekonomi yang menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar penduduk dunia. Ini tidak boleh lagi dibiarkan," jelasnya.


Dengan populasi yang sangat besar, Irham menilai BRICS perlu mulai merumuskan standar global untuk pertukaran komoditas antarnegara.


"BRICS sudah harus memikirkan standar-standar global pertukaran komoditas antara negara sehingga akan menciptakan rantai pasok dunia yang lebih berkeadilan, tidak kooptatif dan memerdekakan ekonomi semua pihak, termasuk negara-negara dunia yang selama ini dianggap lemah,” tegasnya.


Diketahui, Pertemuan Puncak Masyarakat Sipil BRICS dihadiri oleh perwakilan masyarakat sipil dari negara-negara anggota BRICS dan diselenggarakan oleh BRICS Civil Council.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang