Nasional

Prof Quraish Shihab Ungkap Hubungan Islam dan China Sangat Akrab

Rabu, 2 Februari 2022 | 13:00 WIB

Prof Quraish Shihab Ungkap Hubungan Islam dan China Sangat Akrab

Profesor HM Quraish Shihab. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online 
Cendekiawan Muslim Indonesia Profesor HM Quraish Shihab mengungkapkan, Islam dan China memiliki hubungan yang sangat akrab. Hal ini dibuktikan dengan adanya pendapat yang mengatakan bahwa dalam sejarah dijelaskan, sahabat Nabi Muhammad saw pernah berkunjung ke China. 


“Hubungan itu (Islam dan China) sebenarnya cukup akrab. Dalam sejarah dikemukakan bahwa sahabat Nabi sudah pernah berkunjung ke China. Walaupun diperselisihkan kesahihan ini. Sahabat Nabi (tersebut) bernama Sa’ad bin Abi Waqqash,” ujar Prof Quraish dalam bincang santai dengan putrinya, Najwa Shihiab, di kanal Youtube Najwa Shihab, dilihat NU Online, Selasa (1/2/2022). 


Selain itu, lanjut alumnus Pesantren Darul Hadis Al-Faqihiyah Malang, Jawa Timur itu, saudara sepersusuan Nabi dari Halimah as-Sa’diyah juga pernah ke China pada masa kekuasaan Khalifah Umar bin Khattab. 


“Bahkan waktu saya ke China, itu ada yang mengatakan bahwa di sini (China) ada kuburan sahabat Nabi. Tapi itu diperselisihkan,” imbuh penulis Tafsir Al-Misbah itu. 


Lebih lanjut, Prof Quraish juga menjelaskan, China memiliki peran dalam penyebaran Islam di Nusantara. Ini juga sekaligus sebagai bukti bahwa Indonesia dan China memiliki hubungan begitu akrab. 


“Jadi, ada orang-orang China yang datang mendakwahkan Islam di Nusantara. Yang ketika itu memang sudah ada umat Islam di sini (Indonesia). Hubungan itu sebenarnya adalah hubungan akrab. Hubungan itu adalah hubungan kemanusiaan,” ucap Prof Quraish. 


Peradaban China 


Pada kesempatan itu, Prof Quraish juga memaparkan bahwa China memiliki peradaban yang sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan adanya pendapat yang mengatakan bahwa negara yang pertama kali menemukan kertas adalah China sejak 5000 tahun yang lalu, meski ada pendapat lain yang mengatakan penemu kertas adalah Mesir.


“Jadi, peradabannya (China) sangat tinggi,” kata Prof Quraish. 


Tidak hanya itu, lanjut Pof Quraish, ada juga ulama yang mengatakan bahwa tembok besar China dijelaskan di dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 83 yang menyebutkan sosok Dzul Qarnain. Kata ‘Dzul Qarnain’ secara bahasa berarti ‘orang yang memiliki dua tanduk’. 


Ulama mengatakan ayat tersebut menyinggung tembok besar di China, maksud ‘dua tanduk’ tersebut adalah perumpamaan orang China yang memiliki kebiasaan mengepang rambutnya ke belakang. 


“Dzulqarnain itu dianggap orang China. Itu orang China yang rambutnya terurai ke belakang (dikepang). Itu ada yang berpendapat demikian,” kata Prof Quraish.


Sebagai informasi, dalam sejarah masuknya Islam di Nusantara dikenal sosok bernama Cgeng Ho pada masa Dinasti Ming (1403-1424 M). Pada abad ke-15, Cheng Ho memulai perjalanannya yang panjang menuju Malaka. 


Dalam pelayarannya itu, Cheng Ho banyak belajar tentang Islam mulai dari daratan China, Yunnan, Champa, Jawa, Melayu, Arab, sampai Hindia. 


Dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia sendiri, saat itu Islam sudah masuk melalui pedagang dari Gujarat (India) dan Timur Tengah. Ketika itu Cheng Ho membawa gelombang China masuk ke Asia Tenggara diikuti arus penyebaran agama Islam yang damai. 


Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Syamsul Arifin