Soal Dukun Pengganda Uang, Kiai Cholil Nafis: Jangan Percaya Dukun, Mau Kaya Kerja
Kamis, 6 April 2023 | 20:30 WIB
Jakarta, NU Online
Kasus dukun pengganda uang berinisial TH alias Mbah Slamet (45) menjadi perbincangan luas di jagat maya. Ia diduga terlibat pembunuhan pria berinisial PO (53) warga Sukabumi pada 27 Maret 2023 lalu di Banjarneraga, Jawa tengah.
Menanggapi itu Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Muhammad Choli Nafis mengatakan bahwa sosialisasi dan literasi terkait urusan finansial kepada masyarakat perlu ditingkatkan.
"Ini kita perlu terus sosialisasi dan literasi kepada masyarakat bahwa kalau kepengin kaya itu bekerja keras, bekerja cerdas dan ikhlas," papar dia kepada NU Online pada Kamis (6/4/2023).
kasus penipuan berkedok penggandaan uang ini merupakan pola berulang yang sudah beberapa kali terjadi di tanah air.
"Dari dulu mulai dari Kanjeng Dimas saja sudah terbukti itu semua bohong apalagi fantastis orang dapat Rp5 miliar. Itu nggak masuk akal," tuturnya.
Maka itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk bersikap kritis terhadap hal-hal mistis dengan iming-iming keuntungan yang bombastis.
"Karena itu, kami berharap masyArakat jangan gampang percaya terhadap dengan cara kaya jalan pintas. Itu pasti kebohongan saja," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, cara yang ditempuh pun secara jelas melanggar syariat agama Islam karena bersifat bohong. "Kalau digandakan tanpa hasil bekerja sebenarnya bagian dari penipuan, itu hukumnya haram," ungkapnya.
Ia juga menegaskan kepada masyarakat untuk tidak mempercayai iming-iming dari sesuatu yang gaib dan tidak jelas juntrungannya, seperti perdukunan.
"Kewajiban kita menjaga umat agar jangan percaya dengan perdukunan yang itu tidak dibenarkan oleh syariah karena syariah mengajarkan kita untuk bekerja tidak dengan cara bohong dengan menggandakan uang karena uang itu tidak punya nilai," jabar dia.
Seperti diketahui, Mbah Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara diduga menghabisi nyawa 12 korban. Para korban menagih janji penggandaan uang yang ditawarkan Slamet, diajak ritual dan diberi minuman bercampur racun.
Sebelum diracun, para korban itu digiring ke perbukitan lahan milik Slamet. Usai diracun, Slamet seorang diri mengubur korban-korbannya. Kepada para korban, Slamet mengaku bisa menggandakan uang, bahkan ada yang dijanjikan Rp 50 juta jadi Rp 5 miliar.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua