Nasional

Terima Kunjungan Dubes Rusia, Ketum PBNU: Penyelesaian Damai Harus Diperjuangkan

Selasa, 8 Maret 2022 | 12:30 WIB

Terima Kunjungan Dubes Rusia, Ketum PBNU: Penyelesaian Damai Harus Diperjuangkan

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Ludmila Vorobieva bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online/Abror)

Jakarta, NU Online  
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Ludmila Vorobieva berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2022). Dalam kunjungan tersebut, Dubes Ludmila disambut langsung Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

 

Pada kesempatan itu, Gus Yahya bersama Dubes Ludmila bersepakat bahwa perang antara Rusia dan Ukraina harus sesegera mungkin dihentikan dengan cara yang damai dan tanpa kekerasan.

 

"Kami berdua sepakat bahwa penyelesaian damai harus diperjuangkan dan kekerasan harus dihentikan sesegera mungkin," tegas Gus Yahya dalam Konferensi Pers usai pertemuan di Lantai 2, Gedung PBNU.

 

Meski begitu, lanjut Gus Yahya, upaya ini tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru, tetap harus menggunakan pertimbangan yang matang dan pengamatan yang jeli karena persoalan perang Rusia dan Ukraina merupakan masalah yang cukup kompleks.

 

"Tapi jelas bahwa ada masalah-masalah kompleks yang harus diurus di sana," kata pria kelahiran 1966 itu.

 

Lebih lanjut, Gus Yahya mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) akan selalu siap dalam membantu mencari solusi terhadap konflik-konflik yang ada demi terwujudnya perdamaian dunia.

 

"NU siap melakukan apa saja yang bisa dilakukan yang mungkin bisa membantu ke arah perdamaian dan penyelesaian masalah," ujar pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu.

 

Gus Yahya mengungkapkan, sudah menjadi tugas NU untuk mewujudkan perdamaian dunia dan ketertiban internasional. Prinsip ini, imbuhnya, sama seperti yang dimiliki Rusia.

 

"Terlebih lagi karena NU ini sangat peduli dengan terhadap terwujudnya ketertiban internasional demi menjamin stabilitas keamanan. Dalam hal ini kami bersepakat dengan Dubes Rusia" ucap Gus Yahya.

 

Selanjutnya, Gus Yahya mengutarakan bahwa pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan Dubes Rusia untuk Indonesia. Ia juga berharap agar kedamaian bisa diraih lagi secara utuh bagi semua umat manusia, terlebih bagi dua negara Rusia dan Ukraina yang sedang konflik saat ini.

 

"Mari berdoa untuk semua orang, untuk Rusia, untuk Ukraina, agar perdamaian segera bisa dinikmati kembali dalam kerangka yang lebih adil untuk semua pihak," harap Gus Yahya.

 

Sementara, Dubes Ludmila menyampaikan banyak terima kasih terhadap PBNU atas respons dan sikap yang telah diberikan. Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang selama ini telah banyak berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian dunia.

 

"Kami mengapresiasi kepada Nahdlatul Ulama yang selama ini telah banyak berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian dunia," ucap Ludmila.

 

Selain itu, Dubes Ludmila juga menyampaikan terima kasih kepada Gus Yahya karena sudah meluangkan waktu untuk berdiskusi banyak hal, baik terkait isu-isu global, komunitas muslim di Rusia, dan lain sebagainya.

  

"Kami sangat berterimakasih kepada Ketua Umum PBNU yang telah meluangkan waktu untuk berdiskusi banyak hal, terkait isu-isu keamanan global, muslim di Rusia, dan sebagainya," kata Ludmila.

 

Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Aiz Luthfi