Tulis Sejarah Kejaksaan, Iip D Yahya Raih Penghargaan R Soeprapto Award Tahun 2024
Kamis, 11 Januari 2024 | 13:00 WIB
Iip D Yahya (kedua dari kiri) dan peraih penghargaan R Soeprapto Award lainnya berfoto bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin. (Foto: Kejaksaan Agung).
Haekal Attar
Kontributor
Jakarta, NU Online
Sejarawan Iip D Yahya berhasil mendapatkan penghargaan bergensi pada ajang R Soeprapto Award Tahun 2024. Penghargaan tersebut diraih dalam nominasi sebagai Penulis Buku dan Peneliti Sejarah Kejaksaan RI. Penghargaan tersebut diberikan dalam Penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2024.
Direktur Media Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat itu mendapatkan penghargaan setelah menulis tentang Jaksa Agung Soeprapto dan Sejarah Pertumbuhan Kejaksaan Republik Indonesia yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas pada tahun 2024.
"Saya sangat bersyukur, sebagai peneliti yang bukan sarjana, sebagai santri, karya saya diapresiasi di tingkat nasional. Semoga menjadi inspirasi bagi para santri untuk sungguh-sungguh menjadikan menulis sebagai profesi," katanya kepada NU Online, Kamis (11/1/2023) siang.
Alasan Kang Iip menulis judul buku tersebut, bermula pada kekagumannya terhadap Jaksa Agung Soeprapto yang merupakan teladan dan berhasil meningkatkan kualitas jaksa melalui pelatihan dan pendidikan. Sehingga, dapat diikuti oleh jaksa-jaksa selanjutnya di tubuh Kejaksaan Agung RI.
"Hal tersebut diikuti oleh Jaksa Agung Burhanuddin sekarang sehingga kita bisa melihat jaksa-jaksa muda yang sudah bergelar doktor di bidang hukum. Peningkatan SDM ini akan berdampak signifikan pada performa jaksa dalam proses penegakan hukum di Indonesia," kata Alumni Pesantren Tremas, Pacitan, Jawa Timur dan Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta itu.
Proses penelitian dan penulisan
Kang Iip bercerita, sejak 2003 dirinya telah meneliti sosok Jaksa Agung Soeprapto yang menjabat pada periode 1950-1959. Secara tidak langsung, Kang Iip banyak menemukan data tentang Kejaksaan juga. Sehingga, karya pertamanya ia beri judul Mengadili Menteri Memeriksa Perwira, Jaksa Agung Soeprapto dan Penegakan Hukum di Indonesia 1950-1959, Gramedia Pustaka Utama (2004).
"Buku tersebut mendapatkan sambutan baik, terutama dari pakar sejarah hukum Indonesia Daniel S Lev. Belakangan Indonesianis yang lain, Sebastian Pompe, juga mengapresiasi buku tersebut," ujarnya.
Setelah berselang 20 tahun, banyak data baru yang ia temukan. Kemudian, ia menulis ulang biografi Jaksa Agung Soeprapto itu menjadi buku baru yang berjudul Jaksa Agung Soeprapto dan Sejarah Pertumbuhan Kejaksaan Republik Indonesia, Penerbit Buku Kompas (2024).
"Selain soal Jaksa Agung Soeprapto, saya juga diminta bantuan untuk meneliti sejarah Persatuan Jaksa-jaksa (Persaja) dan menentukan Hari Lahir Kejaksaan," katanya.
Selain Iip, ada empat tokoh lain yang mendapatkan“R. Soeprapto Award Tahun 2024", yakni (1) Abdullah Azwar Anas, S.Pd, S.S., M.Si. selaku Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN RB); (2) Muhammad Yusuf Ateh selaku Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Kepala BPKP); (3) H Al Haris selaku Gubernur Jambi; dan (4) Fachrizal Afandi selaku Tenaga Ahli Jaksa Agung.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua