M Ryan Romadhon
Kolomnis
Kitab Matan Ghayah wat Taqrib, atau yang lebih masyhur dengan nama kitab Taqrib adalah salah satu kitab fiqih madzhab Syafi’i yang cukup populer. Meskipun kitab ini terhitung tipis, tapi paparannya memuat sebagian besar bab dalam ilmu fiqih yang mencakup persoalan ibadah (‘ubudiyyah), sosial (mu’amalah), dan lain sebagainya.
Kitab Taqrib ini mendapatkan perhatian serius dari para ulama. Hal ini terbukti dengan banyaknya kitab syarah yang menjelaskan isinya, bahkan memberikan komentar berupa catatan kaki (hasyiah) terhadap kitab karya Syekh Abi Syuja’ ini.
Selain berupa syarah, di antara para ulama ada juga yang menggali dasar hukum dalam kitab Taqrib ini, Mushtafa Dieb Al-Bugha misalnya, ia menulis kitab berjudul “at-Tadzhib fi Adillati Matni Ghayah wat Taqrib” yang isinya adalah dalil-dalil dari pembahasan dalam Matan Taqrib.
Latar Belakang Penulisan
Dalam mukadimah kitab at-Tadzhib, Mushtafa Dieb Al-Bugha mengatakan alasannya mengarang kitab ini. Ia menjelaskan, meskipun kitab Taqrib karya Syekh Abi Syuja mempunyai beberapa keistimewaan, namun kitab tersebut hanya menyebutkan hukum-hukum fiqih secara ringkas tanpa menyertakan dalil-dalilnya. Sedangkan para pencari ilmu, khususnya di zaman modern ini mempunyai ambisi mengambil hukum syara’ beserta dalil-dalilnya.
Atas dasar alasan itu, setelah beliau bermusyawarah dengan guru-gurunya yang ahli di bidang ilmu Fiqih, akhirnya ia mengarang kitab at-Tadzhib yang dihiasi dengan dalil-dalil untuk menuntun para pencari ilmu dalam mengetahui dasar hukumnya.
Kitab ini dinamai dengan nama at-Tadzhib fi Adillati Matni Ghayah wat Taqrib sebagai isyarat bahwa dalil-dalil itu adalah bagaikan bintang emas yang mengatur hukum-hukum syari’at.
Sistematika Tulisan
Secara garis besar, isi dari kitab Tadzhib ini memaparkan dalil-dalil yang dijadikan argumentasi Syekh Abi Syuja’ dalam mengarang kitab Taqrib. Dalam mukadimahnya, Mushtafa Dieb Al-Bugha mengatakan bahwa sistematika yang ia tempuh dalam mengarang kitab ini adalah sebagai berikut:
- Menyebutkan dalil-dalil dari Al-Qur’an, hadits Nabi, dan atsar para sahabat
- Membahas alasan-alasan logis (ta’lilat al-‘aqliyyah) dan analogi (istidlalat al-qiyasiyyah)
- Berpegang pada dalil-dalil yang telah diuraikan pada kitab-kitab Mazhab. Jika menemukan dalil yang lebih kuat dan jelas, maka akan berpindah pada dalil tersebut kemudian menjelaskannya lebih lanjut
- Mempertahankan nomor-nomor hadits apabila ditemukan (nomor aslinya pada kitab yang dijadikan sebagai referensi) serta menulis halaman dan juz yang memuat hadits tersebut.
- Dalam masalah takhij hadits, terkadang bertendensi dengan menggunakan sumber hadits lain yang masih ada kaitannya dengan hadits yang sedang ditakhrij
- Menyebutkan rincian dalil dari Al-Qur’an
- Menjelaskan lafal-lafal asing pada nash yang dijadikan dalil
- Menjelaskan sebagian redaksi kitab Matan Taqrib atau menguraikan sebagian definisi dalam kitab Taqrib apabila memang diperlukan.
- Jika menemukan qaul dha’if, maka dijelaskan qaul ashah dan qaul yang lebih kuat dengan mencari petunjuk dari sumber utama dalam mazhab Syafi’i
- Terkadang menyebutkan juga sumber kitab yang dijadikan sebagai referensi.
- Menjelaskan hukum dan faedah untuk lebih menyempurnakan sisi manfaatnya
- Menghadirkan naskah kitab Taqrib di bagian atas halaman dan menambahkan catatan kaki disertai dengan nomor pada bagian bawahnya
Kelebihan Kitab Tadzhib
Salah satu kelebihan kitab ini, selain berhasil memaparkan dalil-dalil yang dijadikan argumentasi dari kitab Taqrib, baik yang berasal dari Al-Qur’an, hadits, atsar, logika atau bahkan analogi, kitab ini juga berhasil menghadirkan sebuah faedah yang masih ada kaitannya dengan hukum yang sedang dibahas.
Hal tersebut tentunya akan menjadikan kemanfaatan dari kitab karya Mushtafa Dieb Al-Bugha ini menjadi lebih lengkap bagi para santri yang ingin mendalami ilmu di bidang fiqih.
Identitas Kitab
Judul: at-Tadzhib fi Adillati Matni Ghayah wat Taqrib
Penulis: Dr Mushtafa Dieb Al-Bugha
Penerbit: Toko Kitab Al-Hidayah
Kota Terbit: Surabaya
Tebal: 285 hlm
M. Ryan Romadhon, Alumnus Ma’had Aly Al-Iman Bulus Purworejo.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua