Jakarta, NU Online
Belakangan ini, teror kembali melanda Indonesia dengan adanya bom Bali II dan terakhir pemenggalan 3 orang siswa SMU di Poso. Untuk mengantisipasi teror yang selalu terjadi menjelang Lebaran, Natal dan tahun baru khususnya di Jakarta, Banser DKI Jakarta mulai merapatkan barisan.
Banser DKI Jakarta menyadari betul bahwa teror yang akan terjadi di Jakarta memiliki efek yang luar biasa karena posisinya sebagai ibu kota negara. Terganggunya keamanan dalam negeri akan meruntuhkan kepercayaan internasional akan Indonesia yang pada akhirnya akan berdampak pada berbagai sektor ekonomi, termasuk pariwisata.
<>Selain peningkatan komunikasi antara anggota, Banser DKI juga telah melakukan pertemuan dan dialog sekaligus buka bersama pada Senin, (31/10) di gedung PBNU. “Acara ini untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan pada masyarakat di DKI Jakarta khususnya di lingkungan nU dalam mengantisipasi teror,” tandas Satkorwil Banser DKI Avianto Muhtadi.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh dari PWNU DKI, Ansor DKI dan badan otonom NU yang mendiskusikan aspek-aspek terorisme untuk meningkatkan kesadaran anggota Banser pada masalah yang saat ini menghantui dunia ini.
Kesadaran tentang bahaya terorisme tak cukup bagi anggota Banser saja karena penanganan terorisme harus komprehensif dan melibatkan masyarakat. Untuk itu Banser DKI juga akan membagikan stiker dan memasang spanduk di berbagai tempat strategis.
“Masyarakat perlu diberi pengetahuan tentang segala aspek yang terkait dengan teror bom serta upaya pencegahannya karena para pelaku terror dalam banyak peristiwa melakukan perencanaan sampai persiapan pengeboman biasanya bertempat di suati lingkungan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu untuk meningkatkan kesiapsiagaan Banser DKI juga membantu posko pengamanan lebaran mulai dari (H-1)-(H+1) di 10 titik transportasi yang meliputi pelabuhan Tanjung Priok, Terminal bus Kalideres, Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Senen, Stasiun Gambir, terminal Lebak Bulus, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulo Gadung, dan Stasiun Jatinegara.
Secara keseluruhan, akan diturunkan 100 personel dengan masing-masing lokasi 7 orang dan 30 orang di pusat komando untuk kendali dan patroli. Mereka akan bekerjasama dengan Polda Metro Jaya, DLLAJR dan aparat terkait lainnya. (mkf)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Ungkap Dua Pusaka Keramat yang Harus Dipegang Teguh Pengurus dan Warga NU
2
Gus Kikin Jelaskan Alasan KH Hasyim Asy'ari Menulis Kitab Tipis tentang Pernikahan
3
Kekerasan terhadap Pagar Nusa Sukoharjo: Tegakkan Keadilan dengan Jalur Hukum
4
Sedekah Maulid saat Utang Belum Terbayar: Bagaimana Hukumnya?
5
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
6
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
Terkini
Lihat Semua