Warta

Hasyim Muzadi : Bom Bunuh Diri Bukan Jalan Masuk Surga

Sabtu, 12 November 2005 | 09:41 WIB

Surabaya, NU Online
KH Hasyim Muzadi mengatakan wacana bahwa sekan-akan bom bunuh diri itu jalan masuk surga sangat ditentang oleh para ulama. "Pendapat seperti ini susah karena itu jangan dibalik-balik, karena bunuh membunuh itu hanya dikenal dalam perang," ujar Hasyim Muzadi sebelum memberikan ceramah dalam rangka halal bi halal Partai Golkar Jatim.

"Orang membunuh orang itu didalam agama, pelakunya harus dihukum mati kecuali dalam keadaan perang. Perang itu harus memenuhi syarat perang, nah kalau di Indonesia tidak ada perang, dia perang sendiri, itu bukan perang tetapi memerangi, maka orang yang memerangi ini dikenakan hukum qishos," katanya.

<>

Karena itu, ujar Hasyim, dirinya berharap agar jaringan Azhari segera dibongkar dan dirinya menghimbau kepada umat Islam Indonesia dan umat di dunia agar meninggalkan jauh-jauh kekerasan atas nama agama.

"Karena tidak ada orang beragama lain yang masuk Islam karena dikerasi sepajang sejarah dalam ’space’ dan ’time’. Contohnya di Maluku, perang yang mati 6.000 lebih, tetapi tidak ada orang Kristen yang masuk Islam karena perang, tidak ada Islam masuk Kristen karena perang, sehingga perang itu hanya mengurangi jumlah umat," tegasnya.

Karena peristiwa di Batu hampir meyakinkan kalau yang mati adalah Dr Azhari, ujar dia, maka secara resmi PBNU mengucapkan penghargaan dan salut kepada Polri, karena pertama kali yang dirusak dengan kegiatan terorisme yang berkarakter agama adalah umat Islam.

"Dengan adanya kegiatan teror oleh teroris yang kemudian diatasnamakan oleh teroris itu dengan agama maka agama menjadi tercoreng, agama sebagai rahmatan lil alamin ini rusak. Posisi umat Islam baik secara nasional maupun internasional telah tersudut," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Hasyim juga berpendapat kalau kekerasan baru ada setelah reformasi, sebelum reformasi tidak pernah ada, "Selama berabad-abad kita rukun kok mendadak keras, berarti ada ’by accident’ dan ’by design’ disitu," katanya.

Tetapi sebaliknya, ujar Hasyim, orang-orang internasional jangan mempunyai perasaan Islam phobi, karena Islam phobi ini akan mengkristalkan orang Islam untuk melawan dan menyulitkan kaum moderat.

Sementara itu Ketua Partai Golkar Jatim, Dr Soenarjo MSi mengatakan pihaknya mengundang Hasyim Muzadi karena merupakan tokoh yang netral sebab saat ini sudah banyak tokoh yang tidak netral.

"Beliau itu netral dan sebagai sesama penduduk Malang ada hubungan emosional. Bangsa kita masih melihat kalau tokoh kaliber nasional yang bicara akan lebih didengar daripada yang tidak," kata Wagub Jatim itu.(ant/mkf)