Kader PMII IPB Protes Pembagian Majalah Bernuansa Liberalisme
Jumat, 19 September 2008 | 23:21 WIB
Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, memrotes aksi pembagian majalah Majemuk yang dinilai bernuansa paham liberalisme Islam.
Majalah edisi terbaru yang diterbitkan Korp PMII Puteri (Kopri) Pengurus Besar PMII itu dibagikan saat digelarnya Sarasehan Ramadhan, di Masjid Al-Huriyyah kampus IPB Darmaga Bogor, Sabtu (13/9) lalu.<>
Pasalnya isi majalah tersebut sangat bertentangan dengan ajaran NU, sedangkan pembagian dilakukan tanpa sepengetahuan pengurus PMII setempat yang tak lain merupakan tuan rumah kegiatan.
Salah seorang kader PMII IPB, Nur Hadi, mengatakan, dirinya sangat menyayangkan langkah yang dilakukan Kopri tersebut. Pasalnya, pembagian majalah Majemuk tidak pernah dibahas bersama antara Kopri dan PMII IPB.
Menurut Hadi, majalah Majemuk berisi pemberitaan yang sangat kontroversial yang mengusung tema liberalisme Islam. Berita yang dimuat, antara lain, kunjungan Irsyad Manji, tokoh feminis asal Kanada yang mengeluarkan fatwa halalnya kawin sejenis baik lesbi maupun homoseksual serta kawin lintas agama.
Berbagai tema lain yang mengundang perdebatan dan resistensi, juga diulas dalam majalah terbitan Indonesian Conference On Religion and Peace (ICRP) itu.
“Kami sangat menyayangkan pembagian majalah tersebut, karena tidak sesuai dengan iklim di kampus IPB. Apalagi sebagian besar peserta kegiatan adalah mahasiswa baru angkatan 2008 yang masih labil dan resisten dengan gagasan liberalisme,” tegasnya.
Hal senada dkatakan Ketua PMII IPB, Yahman Faoji. Menurutnya, akibat pembagian majalah tersebut, meski kegiatan telah berlalu sepekan, namun protes masih terus mengalir. Protes tersebut umumnya datang dari kader-kader PMII IPB.
“Memang, kami menilai semangat yang dusung dalam majalah itu, menabrak ajaran yang selama ini dianut oleh NU. Apalagi iklim di IPB tidak mendukung bagi tumbuhnya gagasan liberalisme Islam. Jadi, kami perlu beradaptasi dengan atmosfer kampus IPB,” ungkapnya.
Mantan Ketua PMII Cabang Bogor, Alfian Futuhul Hadi Muzadi, mengaku terkejut dengan penyebaran majalah itu. Sebab, selain isinya bertentangan dengan ajaran NU, penyebarannya akan merusak agenda kaderisasi PMII maupun NU di IPB yang dalam beberapa tahun terakhir ini sangat menggeliat.
“Kopri telah gegabah membagikan majalah Majemuk di IPB. Padahal, sejak awal, sahabat-sahabat di IPB sudah mengingatkan agar materi kajian dikemas dalam bahasa yang moderat dan disesuaikan dengan iklim IPB sebagai kampus umum,” paparnya. (hir)
Terpopuler
1
Khatib Tak Baca Shalawat pada Khutbah Kedua, Sahkah?
2
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
3
Masyarakat Adat Jalawastu Brebes, Disebut Sunda Wiwitan dan Baduy-nya Jawa Tengah
4
Hukum Quranic Song: Menggabungkan Musik dengan Ayat Al-Quran
5
Jalankan Arahan Prabowo, Menag akan Hemat Anggaran dengan Minimalisasi Perjalanan Dinas
6
Wacana AI untuk Anak SD, Praktisi IT dan Siber: Lebih Baik Dimulai saat SMP
Terkini
Lihat Semua