Warta

Konvensi Besar "Kebangkitan Islam" di Kanada

Ahad, 28 Desember 2008 | 16:11 WIB

Toronto, NU Online
Muslim di Kanada bakal punya hajatan besar. Konvensi tahunan besar berjudul "Reviving the Islamic Spirit"  atau Membangkitkan Spirit Islam yang menghadirkan pembicara muslim dari penjuru akan saja diselenggarakan di Kanada 26 Desember esok.

"Dengan rata-rata pengunjung 15 ribu partisipan per tahun, konvensi ini menjadi pusat perhatian berbagai kelompok berbeda", ujar Nadir Shirazi, sekretaris pers acara konvensi tersebut seperti yang dikutip oleh IslamOnline.<>

Ribuan orang dari seluruh penjuru Amerika Utara akan mengalir ke Toronto pada hari Jumat mendatang untuk mengikuti pembukaan konferensi tiga hari tersebut.

Acara yang diorganisais grup para aktivis pemuda  Muslim Kanada--yang dianggap sebagai perkumpulan muslim terbesar di Kanada, menggemakan semangat konvesi serupa di AS, yakni Kovensi Masyarakat Islami Amerika Utara.

Tahun ketujuh konvensi kali ini bertema "Menjawab panggilan Tuhan, Pembawa pesan, Menempatkan Prioritas Ajaran Nabi bagi Muslim di Barat,"

Acara itu nanti akan diikuti bazar dengan penjual dari seluruh Amerika Utara menjajakan dan mempromosikan produk serta layanan mereka. "Ini tentu akan menggerakkan aktivitas ekonomi di dalam kota," ujar Shirazi.

Sebuah konser juga bakal digelar di akhir acara, dengan pertunjukkan nasheed, termasuk artis Pakistan ternama, Junaid Jamshed dan penyanyi Inggris Mesut Kurtis. Penyelenggara berharap hasil besar tahun ini mengingat konvensi jatuh saat libur Natal di Kanada.

Sejak diselenggarakan pertama kali di tahun 2003, konvensi tersebut menjadi salah satu konferensi muslim penting di Amerika Utara. Pengunjung bertambah setiap tahun, mulai dari 3.500 orang pada konferensi pertama, hingga 15 ribu orang pada konferensi terakhir 2007 tahun lalu. Jumlah itu pun diprediksi akan meningkat  pada tanggal 26 Desember nanti.

Sejumlah ulama muslim dari berbagai belahan dunia akan menjadi pembicara di konvensi tersebut. Mereka diantaranya ialah Hamza Yusuf, dan Yahya Rhodus dari AS, Tariq Ramadan dari Swiss, lalu Jamal Badawi dari Kanada sendiri, dan Tareq Suwaidan asal Kuwait.

"Dengan membawa berbagai warna pembicara ke Toronto, salah satu kota dengan ragam perbedaan terkaya di dunia, kami berharap mampu membangun  institusi nyata dan berarti untuk hidup bersama dan berkontribusi di Kanada," ujar Fouzan Khan, pendiri dan direktur konvensi tahunan itu.

Selama tujuh tahun berlangsung, konvensi tersebut juga menjadi perhatian tokoh-tokoh non Muslim, termasuk jurnalis ternama Inggris Robert Fisk, aktivis politik sekaligus rabi Amerika Michael Lerner, dan politisi plus pemain kriket Pakistan, Imran Khan.

Penyelenggara juga meyakini keragaman yang diberikan tiap pembicara berbeda mencerminkan wujud nyata masyarakat muslim Kanada yang memiliki rasio 1,9 % dari 32,8 juta populasi total penduduk.

"Muslim di Kanada adalah warga global, dan lebih terhubung dengan kemanusiaan seluruh dunia dari pada sebelumnya," ungkap Khan.

Dalam sebuah survei terakhir menyebutkan jika hampir seluruh muslim bangga menjadi warga negara Kanada dan lebih berpendidikan dibanding populasi pada umumnya. (rol)