Warta

Muka Bush Dilempar Sepatu Oleh Wartawan

Senin, 15 Desember 2008 | 03:36 WIB

Baghdad, NU Online
Kunjungan mendadak oleh Presiden Amerika George W Bush ke Irak dibayangi oleh sebuah insiden dimana Bush dilempar dua sepatu dalam acara jumpa pers.

Seorang wartawan Irak diamankan oleh para pengawal setelah dia memanggil Bush "seekor anjing" dan melempar sepatunya, namun tidak mengenai presiden.<>

Sol sepatu dianggap sebagai hinaan terburuk dalam budaya Arab.

Selama perjalanan itu, Bush dan Perdana Menteri Irak Nouri Maliki menanda tangani kesepakatan keamanan baru antara kedua negara.

Pakta itu menyebutkan bahwa pasukan Amerika akan meninggalkan Irak tahun 2011, delapan tahun setelah penyerbuan tahun 2003 yang menjadi bagian menentukan bagi jabatan kepresidenan Bush.

Berbicara lima minggu sebelum Presiden Bush menyerahkan kekuasaan kepada Barack Obama, Bush juga mengatakan perang di Irak belum berakhir dan masih banyak tugas yang harus dilakukan.

Lawatannya yang tidak diumumkan itu dilakukan sehari setelah Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates mengatakan kepada pasukan Amerika bahwa misi Irak berada dalam "tahap akhir".

Ditengah jumpa pers bersama PM Maliki, seorang wartawan berdiri dan berteriak, "ini tanda perpisahan dari rakyat Irak, anjing," dan kemudian melempar sepasang sepatunya ke arah Presiden Bush, lemparan itu sedikit meleset.

"Yang bisa saya katakan adalah, sepatu itu nomor 10," canda Presiden Bush setelah insiden, seperti dilaporkan kantor berita Associated Press.

Pelempar sepatu kemudian dibawa pergi oleh para pengawal dan jumpa pers dilanjutkan.

Para wartawan menyebut insiden itu sebagai insiden simbolik.

Rakyat Irak lazim melempar sepatu dan sejumlah orang menggunakan sepatu untuk memukuli patung Saddam Hussein di Baghdad setelah dia digulingkan.


Tempat pertama yang dikunjungi Bush setelah tiba di Irak adalah istana presiden di Zona Hijau yang dijaga ketat, dimana dia mengadakan pertemuan dengan Presiden Jalal Talabani.

"Pekerjaan tidak mudah namun perlu demi keamanan Amerika, harapan Irak dan keamanan dunia," kata Bush dalam pembicaraannya dengan Presiden Talabani.

Presiden Irak menyebut Bush "kawan baik bagi rakyat Irak, yang membantu kami membebaskan negara kami."

Wartawan BBC Humphrey Hawksley di Bagdad mengataka, masalah penting saat ini adalah bagaimana tepatnya pasukan Amerika akan ditarik dalam tiga tahun kedepan dan negara Irak seperti apa yang akan mereka tinggalkan.

Media massa Amerika menerbitkan rincian laporan pemerintah Amerika yang mengatakan proses pembangunan kembali pasca penyerbuan Irak dilumpuhkan oleh perang birokratik dan ketidakpedulian terhadap elemen mendasar masyarakat Irak. (bbc)