Warta

Survei AS Soal Muslim Indonesia Dukung Al-Qaeda Patut Dikritik

Jumat, 19 September 2008 | 01:38 WIB

Brisbane, NU Online
Hasil survei terbaru Pusat Riset Pew Amerika Serikat (AS) yang mengungkapkan adanya peningkatan sikap anti-Muslim di Eropa, serta masih relatif tingginya dukungan Muslim Indonesia pada Pemimpin Al-Qaeda, Usamah bin Ladin, harus dikritik secara mendalam.

"Saya meragukan pemaknaan hasil survei ini. Saya percaya hasilnya, tapi bagaimana memaknainya. Hal ini yang bisa menyesatkan kalau orang kemudian tidak mengetahui konteks apa yang sesungguhnya terjadi dalam masyarakat Muslim Indonesia," kata Akademisi Muslim, Akhmad Muzakki, di Brisbane, Australia, Kamis (18/9).<>

Dosen pada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, itu mengatakan, para personel Pew Research Centre (PRC) itu sangat mungkin tidak memahami perdebatan atau kompleksitas pemahaman masyarakat Islam di Indonesia.

Dalam laporan hasil survei wawancaranya dengan 24.717 orang responden di 24 negara yang dipublikasi PRC 17 September 2008, terungkap bahwa perasaan anti-Islam di sejumlah negara utama Eropa menguat, terutama di Spanyol dan Jerman.

Hasil survei itu menyebutkan, perasaan anti-Islam di kalangan responden Spanyol mencapai 52 persen dan Jerman 50 persen. Pandangan negatif terhadap Islam tersebut juga diungkapkan 46 persen responden di Polandia, dan 38 persen responden di Perancis.

Bagi para responden survei PRC yang berdomisili di Inggris dan AS, sentimen anti-Muslim relatif tidak sebesar mereka yang ada di sejumlah negara Eropa. Di Inggris, satu dari empat orang responden yang mengikuti survei yang dilakukan untuk Proyek Sikap Global Pew PRC ini memandang Islam secara negatif.

Dalam konteks Muslim Indonesia, hasil survei lembaga riset yang berbasis di Washington DC ini menunjukkan masih adanya 37 persen responden Muslim yang "mengungkapkan keyakinannya pada Usamah bin Ladin", pemimpin kelompok Al-Qaeda yang dituduh bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 di AS.

Lebih rendah

Persentase para responden Islam Indonesia ini lebih rendah dari Muslim Nigeria (58 persen), namun lebih tinggi dari persentase responden Muslim Pakistan (37 persen). Kantor berita internasional yang memublikasi hasil survei PRC ini menyebutkan, walaupun terjadi penurunan sikap positif terhadap Usamah bin Ladin di sejumlah negara, pemimpin Al-Qaeda ini masih menikmati dukungan tinggi di Nigeria, Indonesia, dan Pakistan.

Dalam pandangan Muzakki, laporan hasil riset PRC itu justru menjadi masalah saat dikaitkan dengan pemaknaan kualitatifnya, karena sebutan sikap positif terhadap Usamah yang menurun diikuti dengan masih adanya dukungan tinggi bagi pemimpin Al-Qaeda tersebut.

"Yang problematik adalah penggunaan istilah attitude (sikap) dan support (dukungan). Attitude tidak serta merta berarti orang melakukan aksi, sedangkan support adalah bagian dari lingkaran aksi. Attitude tidak mesti maknanya support," katanya. (ant)